Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengambil langkah nyata untuk meringankan beban mahasiswa korban banjir di Pulau Sumatra. Undip membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi 95 mahasiswa dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak langsung bencana tersebut.
Rektor Undip, Suharnomo, menyampaikan bahwa pendataan mahasiswa terdampak masih berlangsung dan jumlah penerima bantuan diperkirakan akan bertambah. "Selain membebaskan UKT, kami juga memberikan bantuan biaya hidup hingga kondisi mereka kembali normal," ujarnya pada Minggu (14/12).
Bantuan Akademik dan Hidup
Langkah Undip ini diberikan kepada mahasiswa dari jenjang S1, S2, hingga S3 yang tersebar di berbagai fakultas dan sekolah vokasi. Program tersebut adalah bentuk kepedulian kampus terhadap situasi darurat yang dialami para mahasiswanya akibat bencana di Sumatra.
Bantuan biaya hidup disalurkan langsung untuk memastikan mahasiswa bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa pemulihan. Hal ini meringankan tekanan finansial yang mungkin dialami mahasiswa ketika harus menghadapi bencana dan perkuliahan secara bersamaan.
Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan
Sejak awal bencana, Undip mengirimkan tim relawan dan logistik untuk membantu penanganan darurat. Ke depan, kampus ini melanjutkan fase pemulihan jangka panjang dengan mengirimkan empat mesin desalinasi air siap minum ke wilayah terdampak.
Mesin desalinasi akan dikirim melalui jalur darat mulai Senin (15/12), guna memenuhi kebutuhan air bersih warga yang sangat mendesak. Ini merupakan solusi praktis menghadapi krisis air pasca banjir yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Pendampingan Multidisiplin
Selain bantuan materi, Undip menginisiasi pendampingan multidisiplin bagi masyarakat terdampak. Kegiatan ini dimulai dengan pemetaan kebutuhan bersama pemerintah dan tokoh masyarakat setempat, untuk menyusun langkah rehabilitasi yang efektif.
Rektor Suharnomo menyatakan kesiapan Undip untuk menjadi bagian dari upaya membangkitkan harapan masyarakat. "Kami mungkin bukan yang terbesar, tetapi tetap berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam pemulihan," tambahnya.
Sinergi dengan Pemerintah dan Komunitas
Langkah Undip mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang sebelumnya telah menyalurkan bantuan logistik dan biaya kos selama tiga bulan kepada mahasiswa terdampak bencana. Gubernur juga mendorong perguruan tinggi di Jawa Tengah untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa korban banjir.
Dukungan pemerintah daerah selaras dengan program kampus dan memperkuat jejaring bantuan yang dibutuhkan untuk pemulihan segera. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi sektor pendidikan dan pemerintahan dalam membantu mahasiswa yang mengalami musibah.
Data Mahasiswa yang Dibebaskan UKT
- Total mahasiswa terdampak: 95 orang (jenjang S1, S2, S3)
- Asal mahasiswa: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
- Bantuan yang diberikan: pembebasan UKT dan bantuan biaya hidup
- Pengiriman bantuan: empat mesin desalinasi air siap minum
Undip terus melakukan pendataan dan evaluasi agar bantuan bisa menjangkau seluruh mahasiswa yang membutuhkan. Program ini diharapkan dapat meringankan beban akademis dan finansial hingga kondisi masa pemulihan benar-benar stabil.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





