Menhut Tinjau Penyelamatan Gajah di Bentang Seblat untuk Lindungi Satwa Langka

Shopee Flash Sale

Menhut Raja Juli Antoni Tinjau Langsung Penyelamatan Gajah di Bentang Seblat

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menunjukkan komitmennya pada konservasi Gajah Sumatra dengan turun langsung ke Bentang Seblat, Bengkulu. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau upaya penyelamatan dan menjaga kelestarian habitat gajah yang terancam.

Pada Kamis, 11 Desember 2025, Menhut mengunjungi Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat. PLG Seblat merupakan wilayah penting yang menjadi kantong populasi Gajah Sumatra di Provinsi Bengkulu. Kepala BKSDA Bengkulu–Lampung, Himawan Sasongko, menyampaikan bahwa Raja Juli Antoni adalah menteri kehutanan pertama yang mengunjungi langsung kawasan tersebut. “Kehadiran beliau menjadi sejarah penting dan dorongan moral bagi kami," kata Himawan.

Mendengarkan Masukan dari Petugas Lapangan

Selama kunjungan, Menhut Raja Juli Antoni berdialog dengan 14 mahout dan 4 dokter hewan yang bertugas di PLG Seblat. Mereka berbagi berbagai tantangan dalam merawat gajah jinak dan menjaga kelangsungan habitatnya. Kunjungan ini memberi semangat bagi para petugas untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan satwa dilindungi tersebut.

Himawan menambahkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting agar PLG Seblat terus berperan sebagai pusat konservasi sekaligus bagian yang menyatu dengan Lanskap Seblat di sekitarnya. “Kita berharap gajah-gajah di sini bisa lestari dan habitatnya tetap terjaga," ucap Himawan.

Operasi Bentang Seblat untuk Penyelamatan Koridor Gajah

Selain meninjau PLG, Menhut juga memantau progres Operasi Bentang Seblat yang fokus pada penyelamatan koridor habitat Gajah Sumatra. Tim Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) berhasil menguasai kembali sekitar 7.790 hektare dari total area perambahan sekitar 8.500 hektare. Ini menjadi langkah besar dalam mengamankan ruang jelajah gajah.

Tim Operasi Gabungan Merah Putih juga melakukan tindakan tegas dengan memusnahkan 17.200 batang sawit ilegal dan merobohkan 113 pondok di kawasan hutan. Selain itu, enam jembatan akses ilegal dihancurkan serta 80 plang larangan dipasang agar perambahan tidak berulang. Sebanyak 12 pelaku perambahan diamankan, dan tiga dari mereka ditahan sebagai bentuk penegakan hukum.

Pemulihan Koridor Gajah Mulai Januari 2026

Menhut Raja Juli Antoni berencana melanjutkan program restorasi koridor gajah pada Januari 2026. Program ini dirancang untuk menghubungkan kantong-kantong populasi gajah di kawasan Bentang Seblat, sehingga memperluas ruang jelajah sekaligus menjaga keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut.

Himawan menjelaskan, “Restorasi koridor habitat ini sangat krusial untuk kelangsungan gajah di Provinsi Bengkulu. Ini akan menjadi satu kesatuan habitat yang mendukung konservasi jangka panjang.” Program tersebut merupakan bagian dari strategi besar pemerintah menjaga ekosistem dan mengurangi konflik antara manusia dan gajah.

Dukungan Pemerintah dan Tim Gabungan

Kehadiran Menteri Kehutanan menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga satwa langka Indonesia. Dukungan pemerintah terus menguatkan kerja para petugas lapangan dan relawan konservasi. Tim gabungan yang terdiri atas BKSDA, aparat penegak hukum, serta masyarakat setempat berperan aktif melakukan pengawasan dan pengamanan habitat.

Langkah-langkah tegas terhadap perambahan hutan dan penyelamatan koridor ini diharapkan mampu membuat populasi Gajah Sumatra meningkat dan habitatnya terjaga. Sebagai satwa yang memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem hutan, perlindungan terhadap gajah menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat.

Upaya penyelamatan gajah di Bentang Seblat ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pemerintah, aparat, dan komunitas lokal dapat menciptakan program konservasi yang efektif. Melalui tindakan nyata dan monitoring berkelanjutan, harapan kelestarian gajah Sumatra di masa depan semakin terbuka.

Berita Terkait

Back to top button