Fenomena Ajakan Hidup Vegan di Media Sosial: Fakta dan Dampak Terbarunya

Media sosial saat ini penuh dengan ajakan untuk "Go Vegan" yang viral khususnya di platform TikTok. Akun @bahagia.vegan menjadi sorotan dengan video yang menyamakan konsumsi daging dengan penyiksaan pada hewan.

Video yang diunggah menyatakan bahwa tidak ada hewan yang rela kehilangan nyawanya secara paksa, mengkritik kebiasaan makan daging yang masih umum dilakukan. Selain itu, konten tersebut menghubungkan veganisme dengan upaya menyelamatkan bumi melalui gaya hidup berbasis tanaman.

Ajakan ini tidak langsung disambut positif oleh pengguna media sosial lain. Banyak netizen malah memberikan reaksi negatif dan bahkan meledek gerakan vegan yang bertujuan mulia.

Penyebab utama gelombang penolakan adalah cara penyampaian pesan beberapa kreator vegan yang dianggap terlampau agresif dan menghakimi. Netizen TikTok, yang terkenal blak-blakan, merasa terganggu dengan konten yang seolah menilai gaya hidup mereka yang memilih mengonsumsi produk hewani.

Akibatnya, muncul banyak video tandingan berupa orang yang sengaja makan daging dengan lahap di depan kamera sebagai bentuk respon sarkastik atas ajakan vegan yang dianggap berlebihan.

Pengertian Vegan
Vegan adalah konsep gaya hidup yang menghindari konsumsi dan penggunaan produk dari hewan secara menyeluruh. Berbeda dengan vegetarian yang masih mengonsumsi telur, susu, atau madu, vegan menghilangkan semua produk hewani dari makanannya.

Lebih dari itu, vegan adalah filosofi hidup yang menolak segala bentuk eksploitasi dan kekejaman terhadap hewan. Hal ini termasuk produk makanan, pakaian seperti kulit atau wol, serta produk kecantikan yang diuji coba pada hewan.

Menurut The Guardian, pengurangan konsumsi produk hewani dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Namun, memilih menjadi vegan harus mempertimbangkan keseimbangan pola hidup agar asupan energi tubuh tetap terjaga sebagaimana sebelum beralih menjadi vegan.

Dengan meningkatnya kesadaran akan etika hewan dan lingkungan, ajakan "Go Vegan" tetap menjadi perbincangan hangat di ranah digital. Kontroversi terkait cara penyampaian pesan menjadi tantangan tersendiri dalam menggaungkan gerakan ini secara luas dan diterima masyarakat.

Baca selengkapnya di: www.medcom.id

Berita Terkait

Back to top button