Advertisement

Pasar Murah Sembako Hadir di Kramat Jati, Dukung 100 Keluarga Kurang Mampu

Penurunan daya beli masyarakat prasejahtera di Jakarta semakin terasa menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024. Kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir menjadi beban berat bagi kelompok rentan seperti lansia dan janda.

Menanggapi kondisi ini, bazar sembako murah diselenggarakan di kawasan Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan membantu warga prasejahtera mendapatkan paket pangan dengan harga terjangkau.

Sandiaga Salahuddin Uno, Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS), menegaskan bahwa lonjakan harga tersebut langsung mempengaruhi kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah memenuhi kebutuhan dasar. Menurutnya, intervensi seperti bazar sembako penting dilakukan agar warga tetap bisa mengakses bahan pangan esensial.

Dalam bazar tersebut, kurang lebih 100 warga berkesempatan mendapatkan paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, gula, dan mie instan. Program ini diharapkan mampu mengurangi beban ekonomi akibat harga pasar yang melonjak tajam.

Esti Dwi Gandini, Ketua OK OCE Forever, menjelaskan bahwa sebagian besar penerima bantuan adalah perempuan berusia di atas 40 tahun dengan status ekonomi rentan. Warga melaporkan bahwa kenaikan harga tidak diiringi dengan peningkatan pendapatan sehingga kebutuhan dapur harian semakin sulit dipenuhi.

Fenomena ini menandai kerentanan ekonomi yang terjadi secara rutin menjelang hari besar. Inflasi pangan yang melonjak sering kali melebihi kemampuan daya beli kelompok masyarakat kelas bawah.

Penyelenggaraan bazar sembako murah di Kramat Jati menjadi langkah strategis dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat komunitas. Harapannya, program serupa makin diperluas agar membantu lebih banyak warga yang terdampak tekanan inflasi.

Paket sembako murah yang didistribusikan meliputi:
1. Beras berkualitas standar konsumsi keluarga
2. Minyak goreng kemasan ekonomis
3. Gula pasir sebagai bahan pokok dapur
4. Mie instan sebagai alternatif makanan praktis

Langkah ini mendapat sambutan positif dari warga dan aktifis sosial karena mampu meringankan beban ekonomi saat biaya hidup meningkat. Pelaksanaan kegiatan juga dipantau secara ketat agar tepat sasaran dan efektif dalam menjangkau kelompok prasejahtera.

Situasi di Kramat Jati ini menjadi refleksi penting bagi pemerintah dan lembaga sosial untuk terus berkoordinasi dalam mengatasi dampak lonjakan harga pangan. Upaya terpadu sangat diperlukan agar ketersediaan sembako murah selalu tersedia terutama di masa-masa kritis bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Baca selengkapnya di: www.medcom.id

Berita Terkait

Back to top button