Universitas Al Irsyad Cilacap (UNAIC) dan Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Purwokerto bekerja sama dalam mewujudkan program Kosabangsa di Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. Program ini bertujuan untuk menerapkan teknologi tepat guna dalam pengolahan kecombrang dan pisang demi meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat.
Program Kosabangsa dijalankan dengan dukungan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kemdiksaintek RI tahun 2025. Bantuan peralatan seperti cabinet dryer, alat penepung, wajan, dan peralatan pengolahan frozen food menjadi modal utama bagi kelompok tani untuk mengembangkan produk olahan.
Penerapan Teknologi dan Pelatihan
Pada tanggal 14 Oktober 2025, kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Karangrena. Kegiatan ini melibatkan sekitar 60 peserta dari Kelompok Wanita Tani Sekarwangi dan Kelompok Tani Karya Sejahtera. Pelatihan meliputi pengendalian hama dan penyakit tanaman serta pengolahan produk seperti cookies dan teh dari kecombrang, juga cookies dan sriping dari pisang.
Penggunaan teknologi pengering cabinet dryer berfungsi untuk memastikan kualitas produk olahan tetap terjaga dengan baik. Produk yang dihasilkan tidak hanya sehat tetapi juga dikemas secara menarik agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
Sinergi Antara UNAIC dan UNSOED
Tim UNAIC yang terdiri atas Titin Kartiyani, Nuni Wulansari, dan Suko Pranowo bergandengan tangan dengan UNSOED yang diwakili oleh Rumpoko Wicaksono, Friska Citra Agustia, dan Prof Nur Prihatiningsih. Sinergi ini bertujuan menguatkan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan edukasi, pelatihan, dan pendampingan langsung di lapangan.
Selain pelatihan teknis, program Kosabangsa juga memberikan bekal manajemen produksi, pengemasan, dan pemasaran. Peserta diajarkan cara memasarkan produk melalui akun digital online agar dapat menjangkau pasar lebih luas, meningkatkan potensi pendapatan kelompok tani.
Dukungan Pemerintah Desa dan Stakeholder
Kepala Desa Karangrena, Rasito, menyatakan dukungan penuh atas kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan pengolahan kecombrang dan pisang oleh kelompok tani menjadi harapan nyata dalam peningkatan ekonomi lokal. Desa Karangrena yang rawan banjir berkala membutuhkan program berkelanjutan untuk mengatasi potensi kegagalan panen dan menjaga stabilitas pangan.
Program Kosabangsa dirancang tidak hanya sebagai kegiatan sesaat, tetapi sebagai langkah berkelanjutan yang melibatkan kelompok mitra dalam kegiatan bazar di Kabupaten Cilacap. Kegiatan ini membuka peluang pemasaran produk hasil olahan sekaligus mempererat konektivitas antara petani dan konsumen.
Manfaat dan Prospek Program
Dengan pelaksanaan program ini, kelompok tani dapat mengolah hasil pertanian kecombrang dan pisang menjadi produk bernilai tambah. Edukasi pengendalian hama dan penyakit tanaman juga diharapkan membantu meningkatkan produktivitas. Penerapan teknologi tepat guna yang didukung hibah pemerintah menjadi kunci keberhasilan program Kosabangsa.
Tim UNAIC menyampaikan apresiasi kepada DPPM Kemdiksaintek RI atas dukungan hibah yang memungkinkan program terlaksana dengan baik dan berdampak langsung pada masyarakat. Pelibatan kelompok tani secara aktif memberikan peluang pemberdayaan yang nyata dan peningkatan ekonomi desa.
Melalui program Kosabangsa, Desa Karangrena diharapkan dapat menjadi contoh penguatan ketahanan pangan yang inovatif dan terintegrasi. Sinergi perguruan tinggi dengan pemerintah desa serta masyarakat setempat menjadi fondasi kuat dalam membangun pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





