Longsor terjadi di Jalan Nasional yang menghubungkan Kota Padangsidimpuan dan Kota Medan di Sumatra Utara. Bencana ini menyebabkan akses di jalur melalui Kecamatan Tarutung terputus total, mengganggu kelancaran arus lalu lintas dari kedua arah.
Peristiwa longsor berlangsung sekitar pukul 06.30 WIB setelah hujan deras yang mengguyur sejak dini hari. Camat Sipirok, Sahrudin Perwira, menjelaskan bahwa longsor melanda dua lokasi utama yaitu di Desa Marsada dan Desa Aek Latong.
Di Desa Marsada, tebing setinggi lebih dari 10 meter amblas dan menimpa badan jalan nasional. Material longsor berupa tanah dan pohon menutup seluruh akses jalan, sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
Selain itu, di kawasan Aek Latong menuju Tarutung, longsor terjadi akibat amblasnya tebing sehingga tanah dan bebatuan kembali menutup ruas jalan. Dampaknya, kendaraan dari arah Padangsidimpuan maupun Medan terjebak di dua titik longsor tersebut.
Menurut Sahrudin Perwira, pihaknya sedang menunggu alat berat untuk membersihkan material longsor agar akses jalan bisa dibuka kembali. Hingga saat ini belum ada waktu pasti kapan jalur tersebut dapat dilalui kembali.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Idham Halid Pulungan, menyatakan bahwa petugas sudah berada di lokasi. Tim tengah bekerja keras menyingkirkan material agar transportasi nasional lintas tengah Sumatra kembali normal.
Peristiwa longsor ini memberikan dampak besar pada mobilitas warga dan distribusi barang di wilayah ini. Jalur Padangsidimpuan-Medan merupakan salah satu akses utama, sehingga kerusakan jalan sangat menghambat aktivitas ekonomi.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghindari perjalanan menggunakan jalur tersebut. Warga di sekitar lokasi juga diminta waspada terhadap potensi longsor susulan akibat curah hujan tinggi yang masih berlangsung.
Beberapa kabar menyebut bahwa longsor pada jalur nasional memang rentan terjadi saat musim hujan intensif. Penanganan cepat dan koordinasi antar instansi diharapkan dapat mempercepat pemulihan akses jalan vital ini.
Berikut langkah yang tengah dilakukan pihak terkait untuk mengatasi longsor di jalur Padangsidimpuan-Medan:
1. Penyaluran alat berat dan petugas ke lokasi longsor.
2. Evakuasi kendaraan dan anggota masyarakat yang terjebak.
3. Pembersihan material tanah, bebatuan, dan pohon tumbang.
4. Pemeriksaan stabilitas tebing untuk mencegah longsor susulan.
5. Penyediaan jalur alternatif sementara untuk mengurangi kemacetan.
Pemerintah daerah bersama BPBD terus memantau situasi secara intensif. Jika hujan berhenti, proses pembersihan dan perbaikan diharapkan bisa berjalan lebih cepat.
Warga dan pengguna jalan disarankan untuk terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan BPBD Tapanuli Selatan. Selalu prioritaskan keselamatan saat melintas di daerah rawan longsor.
Longsor ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana dan pembangunan infrastruktur yang lebih tahan bencana di kawasan Sumatra Utara. Kejadian ini juga mendorong peningkatan kesiapsiagaan akan risiko tanah longsor di masa mendatang.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com