Liverpool akhirnya mengakhiri rentetan hasil buruk dengan kemenangan 1-0 saat menghadapi Inter Milan di San Siro pada laga lanjutan Liga Champions, Rabu (10/12) dini hari WIB. Gol tunggal Dominik Szoboszlai dari titik putih pada menit ke-88 menjadi penentu kemenangan yang vital bagi the Reds.
Pertandingan berjalan ketat dengan Inter bermain hati-hati, sementara Liverpool tampil tanpa Mohamed Salah yang absen dari skuad setelah konflik internal. Salah sebelumnya mengkritik pelatih Arne Slot dan merasa dikorbankan setelah dicadangkan dalam laga imbang 3-3 kontra Leeds.
Pemain Liverpool, Andy Robertson, menilai kemenangan ini sangat penting untuk memperbaiki performa tim. “Kami semua membutuhkannya. Klub sebesar ini harus berada di Liga Champions,” ujarnya. Kemenangan membawa Liverpool mengumpulkan 12 poin, menempatkan mereka di posisi delapan besar klasemen.
Keputusan penalti yang berbuah gol dari Szoboszlai memicu kemarahan pemain Inter, terutama Piotr Zielinski. “Kami kecewa dan marah. Kalau pelanggaran seperti ini dihukum, semua bisa penalti,” katanya. Wasit Felix Zwayer menunjuk titik putih setelah Alessandro Bastoni menarik ringan Florian Wirtz.
Sebelum penalti, peluang terbaik Liverpool datang dari tandukan Ibrahima Konate yang dianulir VAR karena handball Hugo Ekitike. Protes keras dari Inter tidak mengubah keputusan wasit. Liverpool tetap menilai keputusan akhir pertandingan sudah tepat.
Absen Mohamed Salah jadi sorotan utama. Konflik dengan pelatih dan ketidakhadirannya memengaruhi dinamika tim. Meski demikian, kemenangan ini memberikan kelegaan bagi para pemain dan staf Liverpool setelah masa sulit.
Inter kini tertahan di posisi lima klasemen dengan poin yang sama, masih berjuang menembus babak selanjutnya. Pertandingan yang ketat ini menunjukkan bahwa persaingan di Grup Liga Champions semakin sengit dan tidak bisa diprediksi.
Liverpool bertekad memperbaiki performa demi melaju ke fase knockout. Sementara itu, situasi internal tim yang sempat gaduh kini mulai menemukan titik terang setelah hasil positif ini. Kemenangan di San Siro menjadi momentum penting bagi the Reds untuk bangkit kembali.
Situasi internal yang sempat memanas terkait Mohamed Salah juga membuka kesadaran baru bagi manajemen Liverpool. Pentingnya menjaga keharmonisan di dalam skuad serta komunikasi yang baik antara pemain dan pelatih menjadi pelajaran berharga.
Sepak bola modern tidak hanya soal teknik dan taktik, tetapi juga aspek psikologis dan hubungan tim. Liverpool membuktikan bahwa meski ada konflik, semangat juang dan solidaritas tetap bisa membawa hasil positif di kompetisi bergengsi.
Para pengamat sepak bola menilai kemenangan ini sebagai bukti mental kuat Liverpool saat menghadapi tekanan. Tim asuhan Arne Slot harus terus membangun chemistry agar bisa bersaing di level tertinggi Eropa.
Catatan kemenangan tipis namun krusial ini akan menjadi motivasi bagi seluruh pemain Liverpool. Konflik internal dapat diatasi asalkan fokus pada tujuan bersama tetap dijaga dengan baik. Stadion San Siro menjadi saksi kebangkitan the Reds yang kini kembali bernafas lega.
Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com





