Industri otomotif global tengah bersiap menghadapi gelombang besar serbuan mobil listrik dan hybrid murah asal Tiongkok. Model-model terbaru yang diperkenalkan di Guangzhou Motor Show menunjukkan harga agresif di kisaran Rp200 jutaan, jauh di bawah banderol banyak kendaraan listrik dari produsen Barat.
Harga murah ini mendorong produsen Tiongkok fokus pada ekspor sebagai strategi utama menghadapi pasar global. Nikkei Asia melaporkan bahwa langkah ini bukan sekadar kompetisi harga, melainkan dapat mengguncang rantai pasok dan struktur harga otomotif dunia secara signifikan.
Model Mobil Listrik Murah yang Siap Ekspor
Salah satu model yang mencuri perhatian adalah Leapmotor A10, dibanderol sekitar 100.000 yuan atau setara Rp200 jutaan. Model lain mengikuti seperti Lafa 5 yang juga menyasar pasar internasional dengan harga serupa. Bahkan Nio menghadirkan Firefly dalam konfigurasi kemudi kanan untuk menembus 17 pasar baru di tahun depan.
GAC juga hadir dengan Aion i60, SUV dengan teknologi range-extender yang dipasarkan mulai 109.800 yuan. Semua model ini mempertebal perang harga yang telah berlangsung bertahun-tahun di pasar Tiongkok dan kini meluas ke pasar global.
Pasar Mobil Listrik Murah di Tiongkok
Segmen mobil listrik dan hybrid dengan harga 100.001-150.000 yuan menjadi yang paling dominan di pasar domestik Tiongkok. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, penjualan segmen ini mencapai 2,35 juta unit. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan 1,5 juta unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebaliknya, penjualan mobil dengan harga 150.001-200.000 yuan justru menunjukkan stagnasi di kisaran 2,3 juta unit. Tren ini menunjukkan adanya pergeseran kuat ke segmen entry-level yang lebih murah dan terjangkau bagi konsumen luas.
Lonjakan Ekspor Mobil Listrik Tiongkok
Volume ekspor mobil listrik dan hybrid Tiongkok meroket drastis sepanjang tahun ini. Data menunjukkan sebanyak 1,75 juta unit mobil listrik dan plug-in hybrid diekspor hingga kuartal ketiga 2025. Angka tersebut naik 89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan ekspor ini didorong oleh daya saing harga yang sulit disaingi oleh pabrikan asal negara lain. Mobil listrik murah Tiongkok pun siap mengambil porsi pasar global lebih besar di tengah regulasi emisi yang kian ketat di berbagai negara.
Dampak Persaingan Harga
Kehadiran mobil listrik murah Tiongkok menjadi tantangan besar bagi produsen Barat yang masih berjuang menekan biaya produksi. Strategi penetapan harga rendah ini bukan sekadar cara bertahan, melainkan langkah agresif untuk menguasai pasar internasional.
Beberapa analis memprediksi gelombang mobil listrik murah dari Tiongkok akan mengubah lanskap industri otomotif global dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Produsen lain perlu menyesuaikan strategi agar tetap relevan menghadapi tekanan harga dan teknologi terbaru.
Peluang bagi Pasar Global
Bagi konsumen di berbagai negara, kehadiran mobil listrik berharga terjangkau membuka opsi baru yang lebih ekonomis untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Harga yang kompetitif menjadi insentif bagi percepatan adopsi mobil listrik khususnya di pasar negara berkembang.
Seiring dengan ekspansi pasar, konsumen juga diuntungkan dengan meningkatnya pilihan model yang bervariasi. Hal ini sejalan dengan tren global untuk menurunkan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Mobil Listrik Tiongkok sebagai Pemain Global
Melihat tren ini, mobil listrik murah asal Tiongkok dipersiapkan untuk menjadi pemain utama di pasar otomotif internasional. Dengan kapasitas produksi massal dan biaya yang efisien, Tiongkok berpotensi mendominasi segmen kendaraan listrik entry-level.
Kehadiran mobil listrik murah ini kemungkinan besar akan mempercepat transformasi industri otomotif dunia sekaligus menantang strategi tradisional perusahaan otomotif besar di Barat. Tren ini patut diperhatikan oleh semua pelaku industri maupun konsumen global.





