Penggunaan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda listrik dan motor listrik semakin meningkat di Indonesia. Banyak orang mempertanyakan mana yang lebih hemat dari sisi biaya operasional antara sepeda listrik dan motor listrik.
Motor listrik umumnya memiliki kecepatan antara 60-100 km/jam dengan jarak tempuh 80-130 km per pengisian. Jadi, motor listrik cocok untuk pengguna yang beraktivitas dengan jarak menengah hingga jauh. Sementara itu, sepeda listrik mampu melaju dengan kecepatan sekitar 25-50 km/jam dan jarak tempuh sekitar 30-50 km. Kecepatan dan jarak tempuh yang lebih rendah tersebut sebenarnya sudah cukup untuk perjalanan pendek dan konsumsi energi menjadi lebih kecil.
Dari segi biaya pembelian, sepeda listrik jauh lebih terjangkau dengan harga mulai dari Rp1 jutaan. Motor listrik dibanderol mulai harga Rp10 jutaan. Namun, penggunaan sepeda listrik memang dibatasi di area tertentu, sedangkan motor listrik dapat digunakan di jalan raya sepanjang memiliki surat resmi seperti STNK dan pelat nomor. Hal ini juga berpengaruh pada kemudahan penggunaannya dalam aktivitas sehari-hari.
Biaya operasional sepeda listrik sangat murah karena konsumsi listriknya kecil dan perawatannya sederhana. Motor listrik juga tergolong hemat karena tidak memerlukan perawatan seperti ganti oli, tetapi biaya pengisian daya sedikit lebih tinggi dibanding sepeda listrik karena kapasitas baterai yang lebih besar. Konsumsi energi motor listrik tetap jauh lebih rendah dibanding motor berbahan bakar bensin.
Selain itu, motor listrik biasanya menawarkan kenyamanan lebih lewat fitur modern, suspensi empuk, serta ruang penyimpanan yang luas. Sepeda listrik didesain ringan dan mudah digunakan, namun kurang nyaman jika melewati permukaan jalan tidak rata atau kondisi cuaca buruk.
Berikut perbandingan singkat konsumsi biaya dan performa sepeda listrik dan motor listrik:
1. Harga awal: Sepeda listrik Rp1 jutaan, motor listrik Rp10 jutaan ke atas.
2. Jarak tempuh: Sepeda listrik 30-50 km, motor listrik 80-130 km.
3. Kecepatan maksimum: Sepeda listrik 25-50 km/jam, motor listrik 60-100 km/jam.
4. Biaya perawatan: Sepeda listrik sangat minimal, motor listrik lebih hemat daripada motor bensin tetapi perlu pengisian daya rutin.
5. Legalitas: Motor listrik harus memiliki STNK dan pelat nomor, sepeda listrik tidak.
Dari sisi dampak lingkungan, sepeda listrik memiliki keunggulan dengan jejak karbon produksi yang lebih rendah karena komponen yang lebih sederhana. Motor listrik meski tetap ramah lingkungan, namun pembuatan baterai dan komponennya memerlukan proses yang menghasilkan emisi lebih besar.
Dengan melihat data tersebut, pernyataan bahwa sepeda listrik lebih hemat dari motor listrik secara biaya operasional memang benar, terutama untuk kebutuhan transportasi jarak pendek. Namun, motor listrik menawarkan keunggulan dari segi kecepatan, jangkauan, dan legalitas yang mendukung mobilitas jarak menengah hingga jauh.
Pilihan kendaraan listrik terbaik harus disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas, budget, dan pengaturan wilayah penggunaan. Sepeda listrik cocok untuk aktivitas harian ringan dalam komunitas tertutup, sedangkan motor listrik ideal untuk perjalanan yang menuntut kecepatan dan jarak lebih panjang.
Memahami perbedaan utama tersebut akan memudahkan konsumen dalam menentukan kendaraan listrik yang paling tepat dan efisien untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Teknologi kendaraan listrik terus berkembang dan memberikan alternatif ramah lingkungan untuk transportasi di masa depan.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com