Produsen Ungkap Penyebab & Cara Cegah Degradasi Baterai Mobil Listrik agar Awet Bertahun-tahun

Shopee Flash Sale

Kekhawatiran tentang penurunan performa atau degradasi baterai mobil listrik sering kali membuat calon konsumen ragu untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini. Banyak yang takut harus mengganti baterai dengan biaya mahal di masa depan sehingga mereka menunda keputusan membeli.

Para pakar dari produsen mobil listrik menegaskan degradasi baterai adalah proses alami yang bisa dikelola. Berbagai inovasi teknologi terbaru dan kebiasaan penggunaan yang tepat dapat membuat performa baterai tetap optimal hingga bertahun-tahun.

Degradasi Baterai, Proses Alami yang Bisa Dikelola

Degradasi baterai merupakan penurunan kapasitas seiring penggunaan kendaraan setiap hari. Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Aion Indonesia menyebutkan siklus pengisian dan pengosongan membuat daya baterai berkurang secara perlahan. Fenomena tersebut juga terjadi pada semua baterai perangkat elektronik, bukan hanya mobil listrik saja.

Meski laju degradasi tidak bisa dihindari, teknologi mutakhir kini berhasil menekan penurunan kapasitas. Mobil listrik terbaru umumnya hanya mengalami penurunan 1—2 persen setiap tahun. Penurunan ini dianggap kecil, bahkan nyaris tak terasa bagi pemilik mobil listrik yang menggunakannya untuk aktivitas harian.

Peranan Teknologi dalam Memperlambat Degradasi

Industri kendaraan listrik menghadirkan sejumlah inovasi untuk memastikan baterai tidak mudah turun performanya. Berikut beberapa teknologi yang terbukti efektif:

  1. Sistem Manajemen Baterai (BMS), mengatur pengisian dan pengeluaran daya agar baterai tidak kelebihan beban.
  2. Sistem pendingin presisi, menjaga stabilitas suhu agar baterai tetap pada temperatur ideal.
  3. Komposisi kimia sel inovatif, membuat sel baterai lebih tahan terhadap penurunan kapasitas.

Beberapa pabrikan bahkan melaporkan hasil pengujian internal yang menunjukkan baterai mereka masih mempertahankan lebih dari 80 persen kapasitasnya setelah pemakaian jangka panjang.

Pengaruh Pola Pemakaian Terhadap Umur Baterai

Tidak hanya faktor teknis, pola penggunaan pemilik mobil juga sangat berpengaruh terhadap umur baterai. Menurut Iqbal, kebiasaan seperti terlalu sering melakukan fast charging, membiarkan baterai kosong, atau mengisi daya penuh hingga 100 persen secara terus-menerus bisa mempercepat degradasi.

Agar baterai tetap optimal, produsen menyarankan agar kebiasaan berikut diterapkan:

  1. Isi ulang baterai sesuai kebutuhan harian, jangan berlebihan.
  2. Hindari fast charging jika tidak benar-benar diperlukan.
  3. Jaga kapasitas baterai tetap di rentang optimal, jangan habiskan hingga nol atau isi penuh seratus persen setiap hari.

Dengan pola pemakaian yang bijak, performa baterai bisa bertahan stabil untuk pemakaian dalam waktu panjang sehingga mobil listrik tetap nyaman digunakan.

Garansi Baterai, Bukti Kepercayaan Produsen

Sebagian besar produsen mobil listrik kini memberikan garansi baterai hingga delapan tahun atau 160.000 kilometer. Kebijakan ini menjadi wujud keyakinan produsen terhadap keandalan baterai yang mereka kembangkan. Garansi panjang ini membantu konsumen merasa lebih tenang serta yakin akan kualitas produk yang mereka pilih.

Pentingnya edukasi tentang teknologi dan pola pemakaian yang benar akan sangat berpengaruh dalam menepis kekhawatiran masyarakat terhadap degradasi baterai. Pemilik mobil listrik bisa menerapkan anjuran dari produsen untuk menjaga daya tahan baterai, sekaligus memaksimalkan efisiensi biaya kepemilikan mobil listrik di masa mendatang.

Baca selengkapnya di: detak.media

Berita Terkait

Back to top button