Sepeda Listrik vs Motor Listrik: Perbandingan Hemat Energi dan Biaya Penggunaan 2025

Tingginya harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini mendorong masyarakat mencari alternatif transportasi yang lebih hemat dan ramah lingkungan. Sepeda listrik dan motor listrik menjadi pilihan utama karena ongkos energi yang jauh lebih rendah dibanding kendaraan bermesin bensin.

Untuk penggunaan harian, motor bensin rata-rata menghabiskan biaya bahan bakar sekitar Rp 188.540 per bulan pada skenario jarak tempuh ringan 600 km. Biaya tersebut bisa naik hingga Rp 600.000 per bulan bila pemakaian BBM mencapai 2 liter per hari dengan harga rata-rata Rp 10.000 per liter.

Sebaliknya, motor listrik hanya membutuhkan sekitar 2 kWh listrik untuk jarak 60 km sehari dengan biaya pengisian sekitar Rp 2.934 per hari. Akumulasi biaya listrik bulanan motor listrik adalah sekitar Rp 88.020 atau lebih rendah dibanding motor bensin secara signifikan.

Sepeda listrik bahkan lebih hemat lagi dengan estimasi biaya listrik bulanan sekitar Rp 46.000. Selain ongkos energi yang kecil, biaya perawatan sepeda listrik juga sangat murah, hanya sekitar Rp 10.000 per bulan. Ini jauh lebih ringan dibanding motor bensin yang biasanya memerlukan biaya servis Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per bulan.

Selain itu, sepeda listrik terbebas dari pajak kendaraan tahunan. Sementara itu motor bensin harus membayar pajak antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per tahun yang bila dirata-ratakan menambah beban biaya rutin. Total biaya operasional dan perawatan sepeda listrik hanya sekitar Rp 56.000 per bulan.

Berikut perbandingan biaya rutin kendaraan untuk gambaran lebih jelas:

1. Motor bensin: Rp 223.000/bulan (bensin, perawatan, pajak)
2. Motor listrik: Rp 98.000/bulan (listrik dan perawatan)
3. Sepeda listrik: Rp 56.000/bulan (listrik dan perawatan)

Dari perspektif biaya jangka panjang, motor listrik unggul dalam efisiensi energi dengan pemanfaatan tenaga listrik yang lebih optimal dibanding mesin bensin. Namun, harga beli awal motor listrik relatif mahal karena teknologi baterainya.

Motor listrik juga menghadapi potensi pengeluaran besar untuk penggantian baterai setelah masa pakainya habis. Meski ada garansi, biaya ganti baterai tetap harus diperhitungkan sebagai investasi jangka panjang. Sepeda listrik lebih sederhana dan cenderung memiliki biaya perawatan dan penggantian yang lebih terjangkau.

Insentif pemerintah juga kadang diberikan untuk kendaraan listrik guna menekan biaya kepemilikan. Namun, pengguna tetap perlu mempertimbangkan kebutuhan mobilitas dan kemampuan investasi saat memilih jenis kendaraan listrik yang tepat.

Dengan biaya energi rendah dan perawatan minimal, sepeda listrik menjadi pilihan paling ekonomis untuk menekan pengeluaran rutin. Motor listrik cocok untuk yang membutuhkan performa lebih dan hemat energi tetapi siap dengan biaya awal dan jangka panjang yang lebih besar.

Pemilihan kendaraan listrik terbaik sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas sehari-hari dan preferensi biaya operasional jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan begitu, pengguna dapat meraih keuntungan maksimal baik secara finansial maupun kenyamanan berkendara.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version