
Tesla berhasil mencatatkan kenaikan penjualan kendaraan listrik sebesar 9,9% di Tiongkok pada bulan November. Pencapaian ini menjadikan Tesla mengirimkan sekitar 73 ribu unit ke pasar lokal, dilandasi oleh strategi diskon agresif dan pembaruan model, terutama pada Model Y.
Peningkatan penjualan ini menjadi sinyal pemulihan setelah Tesla sempat menghadapi tekanan di pasar kendaraan listrik terbesar di dunia. Pada periode yang sama, BYD justru mengalami penurunan penjualan domestik sebesar 5,3%, meski perusahaan tetap menjadi pemimpin global di segmen mobil hibrida plug-in.
Kinerja Penjualan: Tren Berbeda antara Tesla dan BYD
Data dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok memperlihatkan bahwa Model 3 dan Model Y mendominasi penjualan Tesla, bahkan berkontribusi hingga 82% dari total penjualan. Fitur unggulan seperti pembaruan perangkat lunak dan paket bantuan pengemudi menjadi daya tarik utama pembeli baru.
Sebaliknya, BYD mengirimkan lebih dari 500 ribu kendaraan energi baru pada bulan tersebut, tapi tetap mencatatkan penurunan tahunan untuk kali ketiga berturut-turut. Pangsa domestik BYD tinggal 60% dari penjualan, dan tekanan datang dari merek-merek lokal lain seperti Geely dan Zeekr.
1. Hitungan Penjualan Utama di Tiongkok November:
- Tesla: 73.000 unit terjual (naik 9,9%)
- BYD: 480.186 unit terjual (turun 5,3%)
- Unit hibrida plug-in Berkontribusi 60% dari penjualan domestik BYD
Peran Strategi Harga dan Regulasi Pemerintah
Tesla meraih keunggulan pada bulan ini berkat insentif agresif, seperti pembiayaan tanpa bunga lima tahun untuk Model 3 dan Model Y, serta diskon pinjaman hingga 10.000 yuan. Kebijakan ini relevan di tengah upaya pemerintah Tiongkok membatasi promosi ekstrem untuk menjaga stabilitas industri.
Sementara itu, BYD harus mengurangi volume diskon setelah regulasi pembatasan harga yang berlaku sejak Oktober. Analisis dari sejumlah pakar menekankan bahwa pengetatan aturan ini justru menciptakan peluang bagi Tesla untuk memperkuat posisinya di ranah kendaraan listrik premium.
Volatilitas Pasar Mendorong Diversifikasi
Ekspor BYD mencapai rekor 131.935 unit pada November, meningkat tajam dan mendominasi pasar Eropa dibanding Tesla. Namun, penurunan margin per kendaraan menjadi catatan tantangan baru seiring langkah ekspansi global. Tesla sendiri mengalami penurunan ekspor 24% dari pabrik Shanghai, tapi mampu menjaga stabilitas di pasar lokal melalui strategi penjualan yang fokus dan inovasi produk.
Dampak Inovasi dan Fokus Konsumen
Tesla sukses menarik pembeli muda dengan Model Y baru yang dilengkapi baterai lebih efisien dan perangkat lunak terbaru. Sementara BYD bersandar pada inovasi pengisian daya ultra cepat, menghasilkan posisi kuat di segmen NEV walau margin tipis. Inovasi ini menjadi respons akan kebutuhan pasar Tiongkok yang berubah cepat serta persaingan ketat di antara produsen domestik dan asing.
Dengan penetrasi kendaraan energi baru yang mencapai 42% dari pasar mobil penumpang di Tiongkok pada November, dinamika persaingan semakin ketat. Eksekutif industri otomotif memandang bahwa fluktuasi ini mengharuskan produsen untuk beradaptasi, berinovasi, dan mendiversifikasi pasar agar mampu bertahan di tengah perubahan regulasi serta tren konsumen.
Baca selengkapnya di: www.mixvale.com.br





