
Mulai bulan mendatang, BYD menyatakan siap menjalankan standar baru dalam produksi baterai dengan memastikan tidak ada cacat pada setiap unit yang dihasilkan. Langkah ini menjadi perhatian besar di industri otomotif dan energi, sebab kualitas baterai berpengaruh langsung pada performa kendaraan listrik maupun sistem penyimpanan energi.
Kebijakan ini hadir setelah laporan internal yang menyebut BYD telah memulai program “Zero Defects” di fasilitas pabrik baterainya. Program ini menargetkan tidak ada kesalahan sekecil apapun, baik di tahap perakitan, distribusi produk, hingga layanan purna jual. Penguatan sistem produksi dianggap penting karena permintaan baterai BYD terus meningkat, khususnya untuk pasar kendaraan listrik dan penyimpanan energi stasioner.
Fokus Penataan Organisasi dan Proses Produksi
Perombakan struktur organisasi dan peningkatan alur produksi tengah dilakukan demi mendukung pencapaian target tanpa cacat. Penyesuaian ini berlangsung selama beberapa bulan ke depan agar setiap divisi mampu mengikuti protokol terbaru yang diterapkan secara seragam di seluruh fasilitas. Sumber internal BYD menegaskan, seluruh lini produksi diarahkan agar konsisten menjaga standar tinggi demi memperkuat reputasi global perusahaan.
Selain penataan internal, BYD juga berencana menyelaraskan manajemen pelanggan dengan standar internasional. Menurut pernyataan resmi, target jangka menengah adalah meraih tata kelola sekelas produsen otomotif Jepang yang dikenal sangat presisi dalam mutu.
Dampak pada Produksi dan Ekspansi Pasar
Program “Zero Defects” diyakini akan memperkuat posisi BYD sebagai pemain utama baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi. Sepanjang tiga kuartal terakhir, produksi baterai traksi BYD sudah menyentuh 113,42 GWh, menunjukkan lonjakan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, 23,65 GWh dialokasikan untuk pelanggan eksternal, atau sekitar 20,85 persen dari total produksi. Data itu membuktikan bahwa pasokan baterai BYD ke luar perusahaan kini tumbuh drastis, setelah sebelumnya hanya berkisar angka satu digit.
Langkah ini juga dibarengi dengan ekspansi kapasitas di lini penyimpanan energi. Kebutuhan akan baterai berkualitas mendorong perusahaan melakukan efisiensi operasional agar produksi tetap meningkat tanpa mengorbankan mutu akhir produk.
Upaya Konsistensi Standar Global
Pentingnya penerapan “Zero Defects” juga dilihat dari ambisi BYD menyamai standar manajemen mutu perusahaan global. Penyesuaian organisasi dipastikan tidak berhenti di level produksi, melainkan diperluas pada layanan pelanggan eksternal dan pengelolaan unit di lapangan. Setiap pelaksanaan program dievaluasi berkala agar penyimpangan dan potensi cacat bisa dideteksi sejak dini.
Para pengamat industri otomotif menyebut langkah BYD sebagai bentuk adaptasi strategis terhadap kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif. Peningkatan jumlah ekspor baterai dan kapasitas penyimpanan energi dinilai sebagai sinyal BYD ingin memperluas pengaruh di ranah internasional, sekaligus memperkuat fondasi bisnis di tengah gencarnya pertumbuhan kendaraan listrik.
Dengan program baru ini, BYD memastikan bahwa seluruh baterai yang keluar dari lini produksi memiliki kualitas seragam, baik untuk kendaraan pabrikan maupun pelanggan pihak ketiga. Perusahaan optimis, konsistensi standar produksi dan tata kelola pelanggan mampu menjadi penentu utama bagi daya saing mereka di industri baterai masa depan.
Baca selengkapnya di: www.otodream.com





