BYD & Tesla Pimpin Tren, Laporan: Tak Banyak Produsen Mobil Lanjutkan Investasi AI

Shopee Flash Sale

Industri otomotif global saat ini tengah berada pada persimpangan penting terkait investasi di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Hasil laporan lembaga riset Gartner yang dirilis awal bulan ini menyoroti hanya sebagian kecil perusahaan otomotif yang diprediksi akan mampu mempertahankan investasi strategis di sektor AI selama beberapa tahun ke depan.

Menurut Pedro Pacheco, analis utama Gartner, pada periode yang akan datang, diperkirakan hanya lima persen produsen mobil yang bisa terus mencatat pertumbuhan kuat dalam investasi AI. Temuan ini memberi isyarat bahwa sebagian besar perusahaan otomotif tak cukup siap bersaing di era teknologi canggih, sementara pemain besar seperti BYD dan Tesla diprediksi mendapat keuntungan besar dari situasi ini.

Kesenjangan Kompetitif Teknologi Semakin Melebar

Dengan semakin berfokusnya industri otomotif pada AI, produsen mobil dengan fondasi perangkat lunak yang matang dan manajemen yang melek teknologi akan semakin melaju di depan. Gartner menegaskan, hanya mereka dengan komitmen jangka panjang dan transformasi digital menyeluruh yang mampu menyerap nilai tambah dari AI ini.

Sementara itu, pemain lama seperti Volkswagen dan sejumlah produsen Eropa lainnya masih mengejar ketertinggalan dari merek-merek baru berbasis teknologi. Tantangan utama pabrikan tradisional terletak pada hambatan internal, seperti proses birokrasi dan pola pikir warisan lama yang menghambat adaptasi teknologi.

BYD dan Tesla Mendominasi Investasi AI

Dua nama yang sering disebut dalam laporan Gartner adalah Tesla dan BYD. Keduanya dikenal telah membangun pondasi teknologi software yang kuat serta menjadikan inovasi digital sebagai inti strategi bisnis. Tesla, contohnya, menunjukkan pertumbuhan penjualan di pasar global dengan mengandalkan pembaruan perangkat lunak over-the-air, analitik AI untuk autopilot, dan sistem manajemen baterai pintar.

Sementara BYD, sebagai produsen kendaraan listrik terbesar dari Tiongkok, aktif memperbarui lini produk serta memperkuat unit riset dan pengembangan guna mengintegrasikan AI lebih luas ke dalam fitur kendaraannya. Inovasi seperti sistem asisten pengemudi cerdas dan pengelolaan energi adaptif menjadi andalan BYD untuk tetap kompetitif.

Faktor Kunci Bertahan dalam Investasi AI Otomotif

Menurut analisis Gartner, transformasi menjadi organisasi digital-first menjadi syarat mutlak jika produsen otomotif ingin bertahan dan bersaing dalam investasi AI. Berdasarkan catatan Pedro Pacheco, beberapa langkah penting yang harus dilakukan perusahaan untuk menjaga kemajuan dalam AI antara lain:

  1. Menghapus hambatan birokrasi internal yang memperlambat pengambilan keputusan teknologi.
  2. Menempatkan pemimpin software atau CTO pada jalur pelaporan langsung ke CEO.
  3. Komitmen jangka panjang terhadap inovasi perangkat lunak dan rekrutmen talenta digital.
  4. Membentuk struktur organisasi yang gesit dan responsif terhadap perubahan pasar dan teknologi.

Kebutuhan Talenta Digital dan Budaya Perusahaan

Selain investasi finansial, keunggulan dalam pengembangan AI juga bergantung pada keberhasilan perusahaan dalam menarik dan mempertahankan talenta digital terbaik. Perubahan pola pikir hingga level manajemen menjadi kunci dalam mempercepat adopsi teknologi terbaru. Gartner mengingatkan, perusahaan yang gagal membangun kapabilitas software internal akan berada dalam posisi sulit di pasar otomotif modern.

Perubahan lanskap industri otomotif akibat adopsi AI bukan sekadar tren teknologi, namun telah menjadi faktor penentu siapa yang akan memimpin industri ini ke depan. Produsen yang mengedepankan digitalisasi hingga tingkat strategis, seperti Tesla dan BYD, kini memiliki peluang terbesar untuk mendominasi persaingan global dalam beberapa tahun ke depan.

Baca selengkapnya di: wartaekonomi.co.id

Berita Terkait

Back to top button