BYD Salip Honda hingga Suzuki, Kuasai Pasar Otomotif Global per November 2025

Produsen mobil listrik asal China, BYD berhasil menyalip beberapa merek mobil Jepang ternama di pasar otomotif Indonesia pada November. Data terbaru Gaikindo mencatat, BYD kini berada di posisi ketiga dalam daftar merek mobil terlaris nasional setelah Toyota dan Daihatsu.

BYD mencatat angka pengiriman wholesales sebanyak 9.481 unit pada bulan November. Angka tersebut lebih tinggi daripada Mitsubishi Motors yang membukukan 7.402 unit serta Suzuki dengan 6.102 unit. Honda bahkan tercatat lebih rendah lagi dengan penjualan hanya 3.031 unit, berdasarkan laporan resmi Gaikindo.

Lonjakan Pangsa Pasar BYD di Indonesia

Selama sebelas bulan pertama tahun ini, total penjualan mobil BYD di Indonesia telah mencapai 40.151 unit. Pangsa pasar BYD kini sudah menyentuh level 5,7 persen, seluruhnya didukung oleh model kendaraan listrik yang masih diimpor utuh dari China.

Beberapa model andalan BYD yang sudah beredar di Tanah Air meliputi Atto 1, Atto 3, Sealion 7, M6, Seal, dan Dolphin. Keberhasilan ini sekaligus menempatkan BYD sebagai pemain terkuat di segmen kendaraan listrik, jauh mengungguli para pesaing dari Jepang yang sebelumnya mendominasi pasar.

Peringkat 10 Besar Mobil Terlaris November

Berikut daftar 10 besar merek mobil paling laris bulan November menurut data Gaikindo:

  1. Toyota: 21.642 unit
  2. Daihatsu: 11.684 unit
  3. BYD: 9.481 unit
  4. Mitsubishi Motors: 7.402 unit
  5. Suzuki: 6.102 unit
  6. Honda: 3.031 unit
  7. Isuzu: 2.556 unit
  8. Wuling: 1.703 unit
  9. Hino: 1.667 unit
  10. Hyundai (HMID): 1.303 unit

Transisi pangsa pasar ini menandakan adanya pergeseran tren konsumen Indonesia yang kini mulai melirik kendaraan listrik, terutama dari produsen asal China. Keberhasilan BYD juga ditunjang rencana pembangunan fasilitas produksi lokal yang saat ini sedang berlangsung di Subang, Jawa Barat dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Persaingan Produsen Jepang Kian Sengit

Meskipun merek Jepang seperti Mitsubishi dan Suzuki masih mengandalkan model andalan seperti Xpander, Destinator, Fronx, dan XL7, performa mereka di bulan November masih belum mampu mengungguli peluncuran agresif produk-produk BYD. Brio dan HR-V yang menjadi tulang punggung Honda juga belum mampu mendongkrak penjualan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, secara industri, volume penjualan mobil wholesales nasional dalam sebelas bulan terakhir mengalami kontraksi hingga 9,6 persen secara tahunan. Gaikindo pun telah merevisi target penjualan mobil nasional pada tahun ini menjadi 780.000 unit, turun dari proyeksi awal 850.000–900.000 unit.

Langkah-langkah BYD semakin mempertegas dominasi produsen kendaraan listrik di tengah tren elektrifikasi nasional. Dengan strategi investasi produksi lokal dan lini produk yang semakin lengkap, peluang BYD untuk semakin mendominasi pasar otomotif Indonesia makin terbuka lebar, mendorong pabrikan lain untuk meningkatkan inovasi dan adaptasi di era kendaraan listrik.

Baca selengkapnya di: otomotif.bisnis.com
Exit mobile version