
Pengisian daya mobil listrik di rumah pada tahun 2025 menawarkan biaya yang jauh lebih hemat dibandingkan mengisi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Tarif listrik rumah tangga non-subsidi kini stabil di angka Rp1.699 per kWh, lebih murah sekitar 30% dibandingkan Rp2.466 per kWh di SPKLU. Selisih ini cukup signifikan jika dikalikan dengan kapasitas baterai kendaraan listrik yang besar.
Biaya pengisian penuh untuk berbagai merek mobil listrik jadi acuan penting untuk penghematan. Misalnya, Wuling Air EV Standard Range dengan kapasitas baterai 18 kWh hanya membutuhkan biaya sekitar Rp30.582 untuk isi daya dari kosong hingga penuh. Sementara untuk tipe Long Range dengan baterai 26,5 kWh, biaya pengisian mencapai Rp45.083.
Berikut simulasi biaya pengisian penuh di rumah untuk beberapa model populer:
1. Wuling Air EV Standard Range (18 kWh): Rp30.582
2. Wuling Air EV Long Range (26,5 kWh): Rp45.083
3. Nissan Leaf (40 kWh): Rp67.960
4. BYD Dolphin (44,9 kWh): Rp76.253
5. Hyundai Ioniq 5 Standard (58 kWh): Rp98.482
6. Hyundai Ioniq 5 Long Range (72,6 kWh): Rp123.507
7. Toyota bZ4X (71,4 kWh): Rp121.168
Studi kasus pada mobil listrik AION Y Plus dengan baterai 50,66 kWh juga memperlihatkan keunggulan pengisian di rumah. Jika mengisi daya 50 persen baterai, pengisian di SPKLU menghabiskan biaya Rp62.463. Namun, di rumah cukup membayar Rp43.035. Artinya, hemat Rp19.428 untuk sekali pengisian separuh kapasitas baterai. Jika dilakukan sepuluh kali dalam sebulan, penghematan cukup terasa.
Selain biaya per pengisian penuh, perhitungan biaya per 100 km juga menunjukkan efisiensi kendaraan listrik. Hyundai Ioniq 5 yang menggunakan 14 kWh untuk jarak 100 km memiliki biaya energi sekitar Rp23.786. Ini berarti cuma Rp237 per kilometer. Bandingkan dengan mobil bensin 1.500 cc yang membutuhkan 10 liter Pertamax per 100 km dengan biaya Rp130.000. Listrik mobil listrik lebih hemat lima sampai enam kali lipat dibanding bensin.
Investasi awal untuk memasang charger di rumah perlu menjadi perhatian. Meski menggunakan portable charger bawaan tidak memerlukan biaya tambahan, waktu pengisian yang lama mencapai 10–20 jam. Solusi yang lebih efisien adalah pemasangan wallbox 7,4 kW yang mampu mengisi penuh baterai dalam waktu 4–8 jam. Total biaya pemasangan berkisar antara Rp10 juta sampai Rp20 juta, sudah termasuk perangkat, instalasi, dan upgrade daya listrik jika perlu.
Untuk memastikan baterai awet dan biaya listrik tetap rendah, ada beberapa tips penting. Disarankan mengisi daya pada malam hari saat tarif listrik lebih stabil dan beban jaringan rendah. Gunakan fitur timer charging pada mobil untuk menghindari overcharge. Selain itu, hindari mengisi baterai hingga 100 persen setiap hari kecuali untuk perjalanan jauh. Pengisian antara 80–90 persen sudah cukup untuk kebutuhan harian dan akan memperpanjang umur baterai kendaraan.
Dengan berbagai kelebihan ini, mengisi daya mobil listrik di rumah akan semakin menguntungkan di tahun 2025. Penghematan biaya yang signifikan serta kemudahan akses charger pribadi membuat kendaraan listrik jadi pilihan cerdas dalam jangka panjang. Pastikan juga mempertimbangkan biaya pasang wallbox untuk kecepatan dan kenyamanan pengisian kendaraan setiap hari.
Baca selengkapnya di: www.suara.com





