SpaceX Siap IPO, Elon Musk Pastikan Tak Lagi Dukung Dogecoin Setelah Penawaran Saham

SpaceX akan segera melantai di bursa saham setelah Elon Musk memberikan sinyal kuat terkait jadwal initial public offering (IPO) perusahaan antariksa tersebut. Musk menyampaikan konfirmasi secara terbuka di platform X, merespons sebuah analisis dari jurnalis ternama Eric Berger yang menyatakan SpaceX siap melangsungkan IPO dalam waktu dekat.

Langkah ini menandai perubahan besar strategi SpaceX yang selama ini tetap menjadi perusahaan privat. Selama ini, SpaceX memilih menghindari tekanan laporan pendapatan publik demi fokus pada tujuan jangka panjang, seperti pengembangan Starship dan misi eksplorasi ke Mars.

IPO SpaceX Semakin Dekat

Eric Berger, editor senior bidang antariksa di Ars Technica, dianggap sebagai reporter paling kredibel yang konsisten meliput SpaceX. Musk langsung menanggapi analisanya dengan memberikan afirmasi, “Seperti biasa, Eric akurat.” Bloomberg mencatat, valuasi SpaceX diperkirakan mencapai US$1,5 triliun. Target penggalangan dana diproyeksikan jauh melampaui IPO Saudi Aramco yang meraih US$29 miliar, menjadikan IPO ini berpotensi sebagai yang terbesar dalam sejarah.

Rencana penawaran saham SpaceX menargetkan periode listing antara pertengahan hingga akhir dua tahun ke depan, tergantung kondisi pasar global. Pada penjualan sekunder terakhir, harga saham SpaceX ditetapkan sekitar US$420 per lembar, menempatkan valuasi perusahaan di atas US$800 miliar.

Kontributor utama pertumbuhan SpaceX adalah layanan internet satelit Starlink. Berdasarkan data internal, SpaceX memperkirakan pendapatan tahunan dari Starlink bisa menyentuh US$24 miliar dalam dua tahun ke depan. Dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun infrastruktur pusat data luar angkasa dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan berbasis ruang angkasa.

Inovasi Akses Saham SpaceX di Pasar Alternatif

Saham SpaceX masih belum tersedia bagi investor ritel karena perusahaan privat hanya dapat diakses oleh investor terakreditasi dan modal ventura. Kelangkaan ini mendorong minat besar terhadap jalur akses alternatif. Salah satunya, Robinhood menawarkan token saham SpaceX bagi pengguna di Eropa melalui aplikasi crypto. Pengguna dapat memperoleh token SpaceX yang tercatat dalam jaringan Arbitrum dan diperdagangkan sebagai aset digital.

Opsi ini menjadi solusi sementara bagi yang belum mendapatkan akses ke IPO langsung. Skema tokenisasi saham menjadi tren baru yang memungkinkan partisipasi luas di pasar sekunder, meski risikonya tetap perlu diwaspadai.

Musk Pilih Fokus ke Bisnis, Tak Lagi Jalankan DOGE

Pada waktu hampir bersamaan, Elon Musk menegaskan dirinya tidak akan kembali menjalankan agensi pemerintah bertajuk Department of Government Efficiency (DOGE). Hal ini diungkapkan saat wawancara bersama mantan juru bicara DOGE di sebuah podcast. Musk secara tegas mengatakan, “Tidak, saya rasa tidak,” saat ditanya apakah ia akan kembali mengambil peran di DOGE. Ia memilih memusatkan perhatian pada perusahaan-perusahaannya setelah pengalaman masa lalu yang penuh tantangan di lingkungan pemerintahan.

Selama memimpin DOGE, Musk dikenal memangkas berbagai anggaran lembaga pemerintah guna menekan pemborosan. Namun, ia mengakui hasil kerjanya tersebut “sedikit berhasil” dan menyatakan penghematan aktual sulit untuk diukur dengan pasti. Situs resmi DOGE pernah mengklaim pemangkasan anggaran hingga US$214 miliar, namun pengamat independen bersikap skeptis terhadap klaim itu.

Perselisihan Musk dengan pemerintah juga muncul setelah perbedaan pendapat tajam terkait kebijakan pajak dan pengeluaran yang dia nilai berlebihan. Setelah babak kontroversial di kancah pemerintahan, fokus Musk kini kembali sepenuhnya ke bisnis dan inovasi. Potensi IPO SpaceX menjadi gebrakan baru yang menguatkan posisi Elon Musk sebagai pelaku utama di bidang teknologi dan finansial global.

Baca selengkapnya di: id.beincrypto.com
Exit mobile version