Optimisme BYD 2026 Tetap Tinggi, Bergantung pada Keberlanjutan Insentif Pemerintah

Shopee Flash Sale

Optimisme pelaku industri otomotif terhadap kelangsungan insentif kendaraan listrik tetap tinggi selama pemerintah konsisten melanjutkan kebijakan yang berlaku saat ini. BYD Indonesia menilai peran insentif sangat krusial untuk menjaga pertumbuhan pesat penjualan mobil listrik di Indonesia pada bulan ke depan.

Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan, menyampaikan bahwa peningkatan penjualan BYD selama bulan lalu tidak lepas dari dukungan insentif impor utuh (CBU) yang diberikan pemerintah. Luther secara terbuka mengatakan, keberlanjutan tren pertumbuhan ini sangat tergantung pada kepastian perpanjangan insentif EV di masa mendatang.

Posisi Insentif sebagai Pemacu Pasar

BYD mencatat performa mengesankan dengan penjualan wholesales mencapai 40.151 unit dan pangsa pasar sebesar 5,7%. Seluruh model, termasuk Atto 1, Atto 3, Sealion 7, M6, Seal, dan Dolphin masih diimpor langsung dari China. Menurut Luther, “Kinerja penjualan BYD tumbuh signifikan berkat insentif CBU dari pemerintah.”

Permintaan pasar kendaraan listrik di Indonesia juga naik secara signifikan, dengan pangsa pasar nasional sudah menembus 15% per November. Keberadaan insentif menurut BYD menjadi pendorong utama minat, sekaligus memunculkan kesadaran konsumen beralih pada kendaraan ramah lingkungan.

Kepastian Regulasi dan Tantangan Tahun Depan

Pemerintah menegaskan fasilitas impor utuh (CBU) EV tetap hanya berlaku hingga akhir Desember, berdasarkan Peraturan Menteri Investasi yang berlaku. Mulai Januari hingga Desember dua tahun berikutnya, produsen dituntut memenuhi komitmen produksi lokal dengan skema 1:1 dan wajib mengikuti peta jalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Luther menekankan pentingnya keberlanjutan kebijakan agar industri otomotif, khususnya segmen EV, bisa masuk periode perkembangan stabil. Ia menyebut, di banyak negara lain, perpanjangan insentif acap diterapkan jika pasar menunjukkan progres positif.

Langkah Strategis BYD

Guna memenuhi ketentuan baru pemerintah, BYD telah mempersiapkan pembangunan fasilitas produksi lokal. Pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, saat ini hampir selesai dengan progres mencapai 90% dan ditargetkan rampung pada penghujung Desember. Nilai investasi yang digelontorkan untuk fasilitas ini mencapai Rp11,2 triliun.

Rencana dan Kapasitas Produksi Lokal BYD

Berikut capaian dan target strategis BYD:

  1. Pabrik di Subang siap produksi hingga 150.000 unit kendaraan listrik per tahun.
  2. Pembangunan telah mencapai tahap finalisasi dan diproyeksikan selesai pada bulan terakhir tahun ini.
  3. Pabrik akan memainkan peran vital dalam pemenuhan kontrak produksi lokal.

Fasilitas baru ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk mendukung kelanjutan bisnis BYD sekaligus memenuhi syarat TKDN yang ditetapkan pemerintah pada tahun depan. BYD menyatakan optimisme mereka tetap terjaga selama insentif pemerintah masih berlanjut dan aturan transisi berjalan konsisten. Kebijakan pemerintah terkait produksi lokal dan insentif EV akan sangat menentukan arah pertumbuhan BYD dan industri kendaraan listrik nasional ke depan.

Baca selengkapnya di: otomotif.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button