Pasar motor listrik di Indonesia menunjukkan potensi yang terus menjanjikan meskipun pemerintah telah menghentikan subsidi. Kebutuhan konsumen akan kendaraan ramah lingkungan dan biaya operasional yang efisien menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan segmen ini.
Menurut General Manager Produksi Polytron Electric Vehicle (EV), Pritin, bisnis sepeda motor listrik masih memiliki prospek yang positif. Ia menegaskan bahwa inovasi produk menjadi kunci utama agar tetap kompetitif di tengah berbagai tantangan, termasuk kondisi ekonomi global dan domestik.
Polytron terus melakukan pengembangan produk dari sisi fitur dan kualitas. Perusahaan juga meningkatkan efisiensi proses produksi seiring dengan meningkatnya permintaan pasar kendaraan listrik roda dua. Upaya ini bertujuan agar mereka siap memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan.
Head of Group Product EV 2W Polytron, Ilman Fachrian Fadly, menyatakan bahwa komponen baterai menjadi fokus utama. Kapasitas produksi baterai sel sedang ditingkatkan dari 6.000 unit menjadi 10.000 unit agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus bertambah.
Produksi sepeda motor listrik seri terbaru juga terus dinaikkan. Target produksi saat ini telah mencapai sekitar 2.000 unit. Permintaan sepeda motor listrik model baru ini hampir tersebar merata di berbagai daerah di Indonesia.
Penjualan motor listrik Polytron menunjukkan tren positif. Pada awal peluncuran, penjualan hanya sekitar 500 unit. Namun, dengan diluncurkannya seri terbaru, angka penjualan melonjak hingga mendekati 2.000 unit per periode tertentu.
Secara total, penjualan motor listrik di Indonesia sudah mencapai puluhan ribu unit. Masuknya model baru berfitur canggih memungkinkan pasar kendaraan listrik untuk terus berkembang. Permintaan sempat mengalami peningkatan signifikan saat subsidi pemerintah masih berlaku.
Meski subsidi telah dihentikan, produsen sudah menyiapkan strategi agar produksi tetap sesuai kebutuhan pasar. Pritin menegaskan bahwa kapasitas produksi akan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Jika permintaan naik, mereka siap menambah produksi secara fleksibel.
Faktor keberlanjutan produksi motor listrik tanpa subsidi pemerintah menunjukkan bahwa pasar EV dua roda di Indonesia memang memiliki pondasi yang kuat. Konsumen mulai menyadari keuntungan kendaraan listrik dari sisi ekonomis dan lingkungan.
Peningkatan kapasitas produksi baterai dan fokus pada inovasi produk juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat daya saing. Hal ini membuat produk buatan lokal dapat bersaing dengan merek-merek global yang juga mulai masuk ke pasar motor listrik di Tanah Air.
Pelaku industri optimistis bahwa potensi pasar motor listrik tetap menjanjikan ke depannya. Tren global ke arah kendaraan ramah lingkungan memberi peluang besar bagi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya segmen sepeda motor listrik.
Dengan terus mengembangkan teknologi dan memperluas jaringan distribusi, produsen motor listrik seperti Polytron optimis bisa memenuhi kebutuhan pasar yang semakin beragam. Kondisi ini menunjukkan bahwa masa depan kendaraan listrik di Indonesia tetap cerah, meskipun tanpa adanya subsidi pemerintah.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





