
Raket pickleball Tesla menjadi perbincangan hangat di dunia olahraga dan teknologi sejak peluncurannya di bulan Desember. Produk kolaborasi antara Tesla dan produsen peralatan olahraga Selkirk ini langsung terjual habis dalam waktu tiga jam di situs resmi Tesla.
Keputusan Tesla memasarkan raket pickleball dengan harga sekitar 9 juta rupiah memicu kontroversi di kalangan publik. Banyak pertanyaan muncul seputar alasan di balik kolaborasi ini, mengingat Tesla selama ini dikenal sebagai produsen mobil listrik dan perangkat teknologi canggih, bukan peralatan olahraga.
Proses Kolaborasi dan Teknologi di Balik Raket
Raket pickleball Tesla diklaim sebagai hasil kerja sama teknis yang mendalam, bukan sekadar kerja sama pemasaran. Tom Barnes selaku direktur R&D Selkirk mengungkapkan bahwa tim desain Tesla dan Selkirk menghabiskan lebih dari satu tahun untuk menyempurnakan desain dan ketahanan prototipe raket ini. Diskusi awal antara kedua tim dimulai dalam ajang Kejuaraan Pickleball AS, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan tim Selkirk ke pabrik Tesla di California.
Prototipe raket ini pun masuk ke proses pengujian aerodinamis khas Tesla. Hasilnya, raket ini dibuat dari serat karbon dengan inti busa, dioptimalkan untuk performa kompetisi tingkat tinggi.
Respons Pasar dan Persepsi Masyarakat
Peluncuran produk ini menimbulkan respons beragam di media sosial. Ada yang menilai raket tersebut layak menjadi hadiah eksklusif untuk musim liburan. Namun, ada juga kritik yang menilai strategi kolaborasi dengan Tesla lebih bertujuan untuk meningkatkan harga dan anggapan eksklusivitas. Jimmy Miller, pemain dan podcaster pickleball, menyebut di platform X bahwa strategi ini memang berani, namun belum tentu memberikan nilai tambah nyata bagi penggemar pickleball tulen.
Tren Pickleball dan Posisi Tesla di Pasar Lifestyle
Pickleball sendiri memang tengah naik daun sebagai olahraga sekaligus ajang networking di kalangan profesional Silicon Valley. Data dari Sports & Fitness Industry Association (SFIA) menyebutkan pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat peserta pickleball dalam tiga tahun terakhir. Para tokoh seperti Bill Gates dan selebriti lain turut membuat olahraga ini semakin populer di AS.
Masuknya Tesla ke pasar ini menegaskan pengembangan portofolio produk non-otomotif, melanjutkan lini produk lifestyle mereka seperti tas ransel, minuman, hingga set toples bumbu. Namun, produk-produk gaya hidup tersebut hingga kini belum menjadi pendorong utama pendapatan, serta tidak dipisahkan dalam laporan keuangan perusahaan.
Perbandingan Harga dan Segmentasi Pasar
Menurut data resmi Selkirk, beberapa raket pickleball kelas atas mereka dijual mulai dari 150 dolar. Model premium seperti Aero Blade 1.19 dihargai hampir sama dengan raket kolaborasi Tesla, yakni sekitar 299 dolar. Fitur utama yang ditonjolkan adalah penggunaan bahan serat karbon dan inti busa untuk pengalaman bermain optimal.
Daftar fakta penting:
- Raket pickleball Tesla dikembangkan selama lebih dari setahun dengan pengujian bersama tim teknik Tesla.
- Hanya tersedia secara terbatas dan langsung habis terjual dalam waktu pendek.
- Harga raket mencapai sekitar 9 juta rupiah—jauh di atas harga dasar raket pickleball biasa.
- Proses produksi dan desain melibatkan uji aerodinamis ciri khas Tesla.
- Produk ini mendapat reaksi ‘pro dan kontra’ di dunia maya dari penggemar olahraga dan teknologi.
Keberadaan raket pickleball Tesla menjadi cermin kuatnya tren integrasi antara dunia teknologi, branding, dan olahraga elit di masyarakat urban saat ini. Pilihan Tesla untuk ikut serta dalam pasar peralatan olahraga menimbulkan diskusi menarik tentang arah inovasi dan strategi brand di era kolaborasi lintas industri.
Baca selengkapnya di: www.vietnam.vn





