Tesla kembali menjadi sorotan setelah Department of Motor Vehicles (DMV) California menyatakan klaim pemasaran sistem bantuan berkendara Autopilot dan Full Self-Driving (FSD) menyesatkan konsumen. Penilaian ini didasarkan pada dugaan bahwa istilah tersebut memberi kesan kemampuan otonom penuh, padahal teknologinya masih Level 2 yang memerlukan pengawasan aktif dari pengemudi.
DMV menilai klaim Tesla yang menyatakan mobil dapat melakukan perjalanan jarak jauh tanpa intervensi pengemudi menyalahi aturan di California. Peraturan di negara bagian ini mengharuskan materi pemasaran memberikan penjelasan jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, terutama soal kewajiban pengawasan pengemudi selama sistem aktif.
Program Pemasaran dan Regulasi
Sejak beberapa tahun terakhir, Tesla mengiklankan fitur Autopilot dan FSD sebagai teknologi yang mampu mengemudi sendiri. Namun, pakar dari DMV menegaskan bahwa ini bukan otonomi penuh melainkan sistem bantuan tingkat lanjut dengan keterlibatan pengemudi tetap diperlukan. Hal ini bertujuan mencegah konsumen salah sangka mengenai kemampuan kendaraan.
DMV California memperingatkan Tesla supaya segera mengubah bahan promosi mereka dalam waktu 60 hari. Bila tidak, lisensi penjualan Tesla di California dapat digantung atau bahkan dicabut selama masa maksimal 30 hari. Namun, sanksi tersebut masih ditangguhkan selama 90 hari untuk memberi waktu Tesla beradaptasi.
Potensi Dampak pada Penjualan
California merupakan salah satu pasar utama Tesla di Amerika Serikat. Penangguhan atau pencabutan lisensi penjualan berpotensi memengaruhi kehadiran Tesla di pasar mobil listrik premium tersebut. Namun, lisensi manufaktur tetap berlaku sehingga produksi di pabrik Fremont tidak terdampak oleh keputusan ini.
Kasus ini bermula dari keluhan DMV sejak 2021-2022 mengenai klaim kemampuan otonom yang dianggap menyesatkan. Regulator berfokus memastikan pemasaran produk teknologi agar sesuai kenyataan, sehingga tidak merugikan konsumen yang membeli kendaraan Tesla.
Respons Tesla
Tesla menanggapi keputusan DMV dengan menyatakan tidak berniat menipu konsumen. Perusahaan menegaskan setiap pengemudi harus mengawasi kendaraan saat Autopilot dan FSD aktif. Tesla juga memastikan penjualan mobil mereka tetap berjalan normal selama masa penangguhan dari regulator.
Manajemen Tesla berkomitmen untuk menyesuaikan materi pemasaran agar memenuhi ketentuan hukum di California. Hal ini sekaligus menunjukkan usaha perusahaan untuk memperbaiki komunikasi terkait batasan fungsi teknologi bantuan berkendara mereka.
Tekanan Regulator terhadap Pemasaran Teknologi
Kasus ini mencerminkan semakin ketatnya pengawasan regulator terhadap produsen mobil listrik dan teknologi bantuan berkendara. Pemasaran fitur kendaraan di masa depan harus lebih jujur, akurat, dan transparan agar konsumen tidak tergiur oleh klaim berlebihan tentang kemampuan otonom.
Pengawasan ketat ini sekaligus menegaskan pentingnya edukasi konsumen tentang batasan teknologi serta kewajiban pengemudi dalam keselamatan berkendara. Tesla dan perusahaan lain diharapkan lebih berhati-hati dalam menyampaikan fitur teknologi baru ke publik.
Ringkasan Kewajiban dan Jadwal Penyesuaian Tesla
- Tesla wajib mengubah materi pemasaran fitur Autopilot dan FSD supaya tidak menyesatkan.
- Perubahan harus dilakukan dalam jangka waktu 60 hari dari putusan DMV.
- Jika gagal, lisensi penjualan Tesla di California dapat digantung atau dicabut hingga 30 hari.
- Saat ini, pelaksanaan sanksi ditangguhkan selama 90 hari untuk memberi kesempatan penyesuaian.
- Lisensi manufaktur dan produksi kendaraan di pabrik Fremont tetap berjalan normal selama proses penyesuaian.
Kasus ini menjadi pengingat bagi Tesla dan produsen lainnya agar memperhatikan aspek regulasi dalam pemasaran teknologi bantuan berkendara. Kepatuhan pada peraturan akan menjaga kepercayaan konsumen sekaligus menghindari sanksi dari badan pengawas. Tesla kini berada di bawah pengawasan ketat untuk memperbaiki komunikasi mengenai Autopilot dan Full Self-Driving demi kelangsungan operasi di California.
