
Analis pasar baru-baru ini memperingatkan bahwa nilai bisnis otomotif Tesla mulai dinilai sangat rendah oleh para investor. Peringatan ini disampaikan oleh Jed Dorsheimer, seorang kepala riset energi di William Blair, yang menyoroti pergeseran besar dalam persepsi pasar terhadap perusahaan milik Elon Musk ini.
Menurut Dorsheimer, fokus utama investor kini bukan lagi pada unit bisnis mobil Tesla, melainkan pada teknologi otonom dan energi yang sedang dikembangkan perusahaan. Ia menyebutkan dalam sebuah wawancara di Yahoo Finance bahwa pasar saat ini memandang Tesla sebagai perusahaan teknologi, bukan semata-mata produsen mobil listrik.
Penurunan Nilai Bisnis Mobil Tesla
Dorsheimer mengatakan, berdasarkan analisis sum-of-the-parts yang mereka lakukan, nilai bisnis otomotif Tesla hanya sekitar 30 hingga 40 dolar per saham. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan penilaian keseluruhan saham Tesla di pasar.
Ia menegaskan, "Ada penurunan penekanan pada bisnis otomotif, yang kami nilai dalam analisis per bagian yang telah kami terbitkan." Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi penjualan mobil terhadap harga saham Tesla kini sangat terbatas.
Nilai Saham Tesla Berasal dari Sektor Lain
Berdasarkan analisis tim riset William Blair, sebagian besar nilai saham Tesla yang saat ini diperdagangkan di bursa, sebenarnya mayoritas ditopang oleh bisnis di luar otomotif. Penjualan kendaraan listrik yang selama ini menjadi andalan Tesla, kini posisinya digeser oleh potensi pengembangan di bidang teknologi otonom serta solusi energi terbarukan.
Dorsheimer menyatakan, "Tesla semakin dipandang dari sisi otonomi dan energi." Hal ini menjadi catatan penting bagi investor yang masih berorientasi pada kinerja penjualan mobil Tesla.
Alasan Pergeseran Fokus Para Investor
Beberapa faktor yang memicu pergeseran fokus investor terhadap Tesla antara lain:
- Pertumbuhan Industri Otomotif Mulai Melambat
Pasar mobil listrik di berbagai negara mulai menghadapi persaingan ketat dan pertumbuhan yang tidak secepat sebelumnya. - Inovasi Teknologi Otonom
Tesla dikenal sebagai pelopor dalam pengembangan software mobil otonom, yang diprediksi akan menjadi sumber pendapatan utama di masa depan. - Bisnis Energi Terbarukan
Tesla juga terus mengembangkan lini bisnis energi, seperti solar panel dan penyimpanan baterai skala besar untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
Tabel: Estimasi Nilai Bisnis Tesla per Sektor (per saham)
| Sektor | Estimasi Nilai per Saham |
|---|---|
| Otomotif (Mobil) | 30 – 40 Dolar |
| Teknologi Otonom & Energi | Lebih dari 100 Dolar |
Dampak Bagi Investor dan Pasar
Peringatan dari analis ini menjadi sinyal penting bagi investor untuk memperhatikan proporsi nilai investasi mereka di Tesla. Jika selama ini banyak pihak menilai Tesla sebagai perusahaan otomotif, data terbaru justru memperlihatkan bahwa masa depan Tesla sangat bergantung pada pengembangan teknologi otonom dan energi baru.
Dorsheimer menambahkan, perlunya penilaian yang lebih jeli terhadap prospek jangka panjang Tesla, bukan hanya berdasarkan kinerja penjualan mobil. Mayoritas nilai saham perusahaan kini bersumber dari ekspektasi perkembangan teknologi dan inovasi di bidang energi. Oleh sebab itu, strategi investasi di Tesla pun harus menyesuaikan dengan tren dan arah bisnis perusahaan ke depan.
Baca selengkapnya di: www.idntimes.com





