Sistem pengereman cakram memiliki keunggulan dalam memberikan daya cengkeram yang baik untuk menghentikan kendaraan. Namun, cakram rem yang aus dapat menimbulkan risiko serius karena mengurangi efektivitas pengereman dan meningkatkan jarak berhenti kendaraan.
Keausan pada cakram membuat permukaannya menjadi lebih tipis sehingga tidak mampu mencengkeram kampas rem dengan optimal. Kondisi ini menyebabkan pengereman menjadi kurang responsif dan kendaraan sulit berhenti tepat waktu. Dalam beberapa kasus, kekurangan ini bisa memicu rem blong yang berbahaya bagi pengemudi dan penumpang.
Bahaya Utama Cakram Rem Aus
-
Daya Pengereman Menurun
Permukaan cakram yang sudah aus membuat kontak dengan kampas rem menjadi kurang maksimal. Akibatnya, pengereman menjadi tidak pakem dan kendaraan membutuhkan jarak yang lebih panjang untuk berhenti. -
Rem Blong
Overheating akibat cakram yang menipis dapat menyebabkan kegagalan total pada sistem rem. Ketika rem gagal bekerja, pengemudi kehilangan kendali saat berhenti, meningkatkan risiko kecelakaan. -
Overheating
Cakram tipis memiliki kemampuan menyerap panas yang buruk. Panas berlebih ini memicu kegagalan fungsi rem dan bisa membuat cakram melengkung atau pecah karena suhu ekstrem. -
Kerusakan Pada Komponen Lain
Gesekan yang tidak merata akibat permukaan cakram yang aus dapat merusak kampas rem baru dan komponen kaliper. Hal ini menyebabkan pengereman tetap tidak optimal meskipun kampas telah diganti. -
Getaran dan Bunyi Aneh
Permukaan cakram tidak rata menimbulkan getaran di setir atau pedal rem saat pengereman. Selain itu, suara berdecit atau menggeretak menjadi tanda bahwa cakram harus segera diperiksa. - Risiko Pecah atau Bengkok
Cakram yang terlalu tipis rentan pecah dan melengkung karena tekanan dan panas berlebih. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kendali kendaraan secara tiba-tiba.
Mengidentifikasi Cakram Rem yang Mulai Aus
Ciri-ciri yang umumnya muncul ketika cakram rem mulai aus antara lain pedal rem terasa lebih dalam saat ditekan dan muncul suara decitan atau gesekan logam setiap kali mengerem. Selain itu, getaran pada pedal rem atau setir saat pengereman juga menjadi tanda bahaya. Pengemudi harus segera mengganti cakram rem begitu gejala ini muncul agar tidak terjadi kerusakan fatal.
Penting untuk mengontrol kondisi rem secara rutin sebagai bagian dari perawatan berkala. Menunda penggantian cakram rem yang aus tidak hanya mengancam keselamatan tetapi juga dapat menimbulkan biaya perbaikan yang lebih besar pada komponen terkait.
Dengan memperhatikan tanda-tanda keausan pada cakram rem secara dini, pengemudi dapat mencegah risiko kecelakaan yang diakibatkan oleh kegagalan sistem pengereman. Jaga selalu kondisi rem agar kendaraan tetap aman dikendalikan di setiap perjalanan.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id