Inovasi Senjata Laser 100 KW, Solusi Baru Tangkal Ancaman Drone Modern

Jepang tengah melakukan uji coba terhadap sistem senjata laser berkekuatan tinggi guna memperkuat pertahanan udara, khususnya menghadapi ancaman drone. Senjata laser berdaya 100 kilowatt ini dipasang di kapal uji JS Asuka dan akan menjalani tes laut dalam kondisi nyata beberapa tahun mendatang.

Teknologi laser ini dikembangkan Kawasaki Heavy Industries sejak 2018 dan resmi diserahkan kepada Badan Akuisisi, Teknologi, dan Logistik Jepang (ATLA) pada bulan Februari. Senjata tersebut merupakan terobosan dalam menghadapi semakin seringnya penggunaan wahana udara nirawak dan peluru mortir sebagai ancaman keamanan modern.

Spesifikasi dan Keunggulan Sistem Laser

Sistem laser ini terdiri atas 10 unit laser berdaya 10 kilowatt yang digabungkan membentuk satu berkas laser terpadu berkekuatan 100 kilowatt. Teknologi yang digunakan berbasis fiber laser, memanfaatkan serat optik solid-state yang diperkuat elemen tanah jarang.
Keunggulan utama senjata laser ialah kemampuannya membakar permukaan logam dan melumpuhkan berbagai sasaran seperti drone dan ancaman udara ringan lainnya hanya dalam beberapa detik.

Sistem dipasang dalam dua modul berkubah berukuran 40 kaki di atas JS Asuka. Selain itu, senjata ini diklaim mampu menyerang target secara terus-menerus selama suplai listrik mencukupi, sebab tidak memerlukan amunisi konvensional.

Menurut pernyataan ATLA, "Sistem tersebut memiliki kedalaman magazen tidak terbatas sehingga satu-satunya batas penggunaan hanya ketersediaan listrik." Biaya per tembakan pun dinilai jauh lebih efisien ketimbang sistem pertahanan udara tradisional.

Tahapan Uji Coba dan Tantangan Operasional

Awal bulan Desember, ATLA mengumumkan prototipe telah berhasil menunjukkan performa andal saat melumpuhkan peluru mortir serta drone di uji berbasis darat. Kini, sistem tengah disiapkan untuk uji coba laut agar menguji performanya dalam lingkungan sulit seperti angin kencang, kelembapan tinggi, serta dek kapal yang bergoyang.
Salah satu tantangan utama pengujian laut ialah menjaga akurasi penembakan terhadap target yang bergerak serta efek hamburan dan pantulan sinar akibat atmosfer.

Menurut ATLA, uji coba ini akan menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk kemungkinan memperkuat daya tembak sampai mampu mencegat rudal di masa depan.

Perkembangan Senjata Laser di Dunia

Jepang kini sejajar dengan negara-negara maju lain yang juga mengembangkan senjata energi terarah, seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris. Negara-negara ini berlomba melakukan modernisasi sistem pertahanan udara secara signifikan.
Cina sendiri juga diduga telah mengembangkan teknologi laser berdasarkan laporan kemunculan sistem serupa di kapal angkut amfibi militer.

Untuk pengerahan operasional sendiri masih memerlukan banyak waktu. Berdasarkan data dari Naval News, sistem laser berbasis laut Jepang yang telah dijadwalkan untuk dioperasikan secara penuh hanya pada kapal pertahanan berteknologi Aegis pesanan Kementerian Pertahanan.

Manfaat dan Potensi Pengembangan

Beberapa keunggulan senjata laser untuk pertahanan dibanding sistem konvensional antara lain:

  1. Tidak membutuhkan amunisi konvensional sehingga lebih ekonomis.
  2. Serangan berulang kali selama suplai listrik tersedia.
  3. Kapasitas magazen tidak terbatas.
  4. Waktu respons sangat cepat dan presisi.
  5. Efektif untuk menanggulangi ancaman drone dan target udara ringan.

Pengembangan senjata laser menunjukkan upaya serius Jepang dalam menjawab tantangan era baru perang modern yang menitikberatkan pada efisiensi dan teknologi mutakhir. Uji coba lanjutan dan evaluasi performa di lautan akan sangat menentukan masa depan implementasi sistem ini dalam skala lebih luas dan kuat.

Baca selengkapnya di: tekno.tempo.co
Exit mobile version