
Sistem kelistrikan pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Perbedaan keduanya memengaruhi kinerja terutama dalam sistem pencahayaan motor.
Motor dengan kelistrikan AC mendapatkan daya listrik langsung dari spul yang berputar akibat putaran mesin. Lampu depan motor AC baru menyala saat mesin hidup dan intensitas cahaya menyesuaikan kecepatan putaran mesin.
Sebaliknya, motor dengan kelistrikan DC menggunakan aki sebagai sumber utama listrik. Lampu depan pada motor DC menyala sejak kunci kontak posisi ON, bahkan sebelum mesin dihidupkan, dengan cahaya yang cenderung stabil.
Spul dan kiprok pada sistem DC berfungsi mengisi dan menstabilkan daya ke aki agar suplai listrik ke komponen tetap berjalan lancar. Namun, sistem ini menuntut pengisian aki yang rutin agar aki tidak cepat habis karena seluruh beban listrik ditanggung aki.
Kelebihan Kelistrikan AC
- Rangkaian kelistrikan lebih sederhana dan biaya perawatan lebih murah.
- Aki hanya digunakan untuk starter sehingga lebih awet.
- Lampu tetap bisa menyala meski kondisi aki lemah.
- Lebih toleran terhadap perubahan tegangan akibat putaran mesin.
Kekurangan Kelistrikan AC
- Intensitas lampu tidak stabil, kerap meredup saat putaran mesin rendah.
- Risiko bohlam lampu cepat putus meningkat.
- Arus AC tidak tersimpan sehingga sulit dialihkan ke komponen lain.
Kelebihan Kelistrikan DC
- Suplai arus lebih stabil, mengurangi risiko kerusakan komponen seperti bohlam dan ECU.
- Lampu motor menyala terang dan konsisten.
- Lebih fleksibel untuk modifikasi dan penambahan aksesoris.
- Komponen kelistrikan cenderung lebih awet berkat kestabilan arus.
Kekurangan Kelistrikan DC
- Bergantung penuh pada kapasitas aki sehingga harus rutin melakukan pengisian.
- Lampu depan menyala otomatis saat kontak ON, yang dapat mempercepat penurunan usia aki jika motor jarang digunakan.
Memahami karakteristik dari kelistrikan AC dan DC membantu pengguna motor menentukan sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Sistem AC cocok untuk pemakaian yang lebih sederhana dan biaya terjangkau, sementara sistem DC lebih ideal untuk yang menginginkan kestabilan dan fleksibilitas modifikasi.
Baca selengkapnya di: www.medcom.id




