Tesla Terdesak di Pasar Otomotif: Persaingan Ketat Listrik Ganggu Dominasinya

Kinerja penjualan Tesla di Eropa mengalami tekanan berat. Data terbaru menunjukkan penjualan mobil baru Tesla turun signifikan pada November, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pangsa pasar Tesla di wilayah Uni Eropa menyusut dari 2,1% menjadi hanya 1,4%. Hal ini terjadi ketika produsen mobil China justru mencatat lonjakan tajam penjualan. Berdasarkan data Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), BYD mencatat hampir tiga kali lipat pertumbuhan secara tahunan dan menembus 42.500 unit mobil baru yang terdaftar.

Tekanan Tesla di Tengah Serangan Mobil China

Perusahaan otomotif China lain, SAIC, yang juga membawahi merek MG, membukukan kenaikan penjualan sebesar 26%. Total penjualannya mencapai 217.000 unit sepanjang bulan itu. Keduanya, BYD dan MG, tidak hanya mengandalkan kendaraan listrik murni, namun juga hybrid, mengombinasikan baterai dengan mesin bensin atau diesel.

Tren penjualan mobil hybrid kini semakin dominan di pasar otomotif Eropa. Mobil hybrid dan plug-in hybrid menguasai 44% dari total penjualan. Produsen Eropa juga ikut menggencarkan kendaraan hybrid sebagai strategi memperluas pangsa pasar karena dinilai lebih menguntungkan.

Penyesuaian Regulasi di Eropa

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi tekanan lobi besar dari industri otomotif Eropa pada Uni Eropa untuk melonggarkan target penjualan mobil listrik murni. Uni Eropa akhirnya melunak dan sekarang mengizinkan 10% dari seluruh mobil baru yang dijual tetap menggunakan mesin pembakaran internal, bahkan setelah aturan baku baru berlaku setelah 2035.

Di sisi lain, penjualan mobil listrik berbasis baterai di Eropa masih mencatat pertumbuhan. Selama 11 bulan pertama ini, kendaraan listrik menyumbang 18,8% dari total pasar otomotif Eropa atau setara 2,3 juta unit. Angka itu naik dari sebelumnya yang hanya 15%, namun tekanan terberat dialami Tesla, produsen mobil listrik murni yang pernah menjadi pemimpin pasar.

Faktor Politik dan Kebijakan Melanda Tesla

Analis menyoroti perlambatan laju penjualan Tesla seiring dengan meningkatnya keterlibatan Elon Musk di ranah politik Eropa. Musk pernah mendukung secara terbuka partai sayap kanan di Jerman serta tampil di sejumlah agenda kelompok sayap kanan di Eropa dan Inggris.

Selain itu, hubungan Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan memburuk. Ketegangan ini terkait kebijakan pemerintahan AS yang memangkas subsidi dan regulasi yang sebelumnya mendukung adopsi kendaraan listrik. Kondisi geopolitik dan perubahan kebijakan ini turut menekan performa Tesla di pasar global, khususnya Eropa.

Kekayaan Besar Musk di Tengah Kinerja Tesla yang Tertekan

Walau penjualan Tesla tertekan, nominal kekayaan Elon Musk belum tergoyahkan menurut Bloomberg Billionaires Index. Kekayaan Musk tercatat mencapai angka tertinggi di dunia, didukung oleh perusahaan luar angkasa SpaceX dan kepemilikan saham di Tesla, dengan nilai kapitalisasi pasar Tesla menembus angka lebih tinggi dibanding total produsen mobil besar Barat.

Ringkasan Perkembangan Pasar Otomotif Eropa

Pasar otomotif Uni Eropa keseluruhan tetap bertumbuh, meski kompetisi makin keras bagi pemain lama seperti Tesla. Penjualan mobil baru di UE naik tipis 1,4% secara tahunan, dengan penjualan di wilayah EFTA dan Inggris tembus 12,1 juta unit selama 11 bulan pertama.

Perkembangan ini menunjukkan bagaimana pemain China mampu merebut pangsa pasar, sementara Tesla kini kehilangan dominasinya. Konsumen Eropa kini lebih banyak beralih pada mobil hybrid serta mobil listrik murah buatan China. Perubahan strategi dan adaptasi industri otomotif akan sangat menentukan arah persaingan ke depan.

Baca selengkapnya di: www.cnbcindonesia.com
Exit mobile version