Donald Trump menunjukkan ketertarikan pada mobil mungil Jepang yang dikenal sebagai “kei cars.” Kendaraan kecil ini populer di Jepang karena ukurannya yang ringkas, harga terjangkau, dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.
Kei cars biasanya berukuran kecil, ringan, dan memiliki mesin yang tidak terlalu bertenaga. Sebagai contoh, Daihatsu kei truck di Jepang dijual dengan harga sekitar 10.000 dolar, jauh lebih murah dibandingkan truk besar seperti Ford F-150 yang harganya mencapai empat kali lipat. Trump pernah menyatakan minatnya membawa konsep ini ke pasar Amerika.
Namun, ada beberapa hambatan besar untuk mewujudkannya di Amerika. Salah satu kendala utama adalah kei cars tidak sepenuhnya memenuhi standar keselamatan kendaraan federal Amerika Serikat. Banyak model tidak memiliki fitur keselamatan wajib seperti airbag, sehingga izin impor terbatas hanya pada kendaraan berumur lebih dari 25 tahun.
Selain itu, selera konsumen di AS lebih condong pada kendaraan berukuran besar yang memberikan kenyamanan saat perjalanan jauh. Tifani Sadek, Direktur Program Mobilitas dan Hukum di University of Michigan, mengatakan sulit membayangkan keluarga menggunakan kei cars di jalan raya yang ramai dengan kendaraan besar.
Sejarah kei cars bermula setelah Perang Dunia II sebagai upaya pemerintah Jepang memacu industri otomotif dan mendorong kepemilikan mobil. Kendaraan ini mendapat insentif pajak dan asuransi yang lebih rendah. Saat ini, produsen seperti Honda, Suzuki, dan Daihatsu memproduksi berbagai jenis keicar, termasuk versi listrik.
Di Jepang, kei cars sangat populer, terutama di daerah pedesaan dengan jalan yang sempit. Mereka sering menjadi kendaraan kedua dan banyak dipilih oleh wanita untuk kebutuhan sehari-hari. Data ekspor Jepang menunjukkan permintaan keicar impor ke AS meningkat karena biaya perawatan yang rendah.
Namun, legalitas penggunaan kei cars bervariasi di setiap negara bagian Amerika Serikat. Beberapa wilayah membatasi pemakaiannya hanya di jalanan lingkungan dengan kecepatan rendah. Organisasi kepemilikan kei cars, seperti Lone Star Kei di Texas, terus mengadvokasi perubahan aturan agar kendaraan ini bisa lebih diterima.
Konsep Trump untuk memproduksi kendaraan kecil di Amerika berbeda dengan hanya mengimpor keicar asli dari Jepang. Mayoritas produsen kei cars belum memiliki fasilitas produksi besar di AS. Selain itu, biaya pengembangan dan pembuatan kendaraan baru yang memenuhi standar keamanan Amerika disebut sangat tinggi.
Mike Smitka, profesor ekonomi, menilai bahwa harga kendaraan kei buatan Amerika diperkirakan akan jauh lebih mahal daripada 10.000 dolar di Jepang. Sedangkan untuk mengubah peraturan hukum agar kendaraan ini bisa diterima secara luas membutuhkan pembaruan legislatif dan regulasi keselamatan yang rumit dan memakan waktu.
Para ahli mengamati, jika kei cars bisa masuk pasar AS, mobil mungil ini kemungkinan besar akan digunakan sebagai kendaraan kedua atau ketiga dalam keluarga. Di kota-kota padat penduduk seperti New York atau Chicago, atau komunitas pensiunan yang sudah menggunakan kendaraan kecil seperti golf cart, kei cars mungkin lebih cocok digunakan.
Meskipun memudahkan transportasi di area padat, kei cars belum dianggap cocok dengan budaya kendaraan Amerika yang selama ini mengutamakan mobil besar dan bertenaga. Perubahan besar dalam preferensi pasar dan regulasi menjadi tantangan utama untuk mewujudkan mobil mungil Jepang ini di Amerika.





