Pengamat menilai persaingan harga mobil listrik Cina di Indonesia akan terus berlanjut. Tren perang harga ini terlihat semakin tajam dalam beberapa bulan terakhir dan diprediksi masih akan menjadi strategi utama merek-merek Tiongkok hingga periode mendatang.
Kondisi pasar otomotif nasional memperlihatkan peningkatan signifikan dari sisi pilihan dan harga. Produsen dari Cina mulai menghadirkan model-model baru dengan banderol yang jauh lebih terjangkau untuk memperbesar pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Strategi Perang Harga Merek Otomotif Cina
BYD, menjadi salah satu pemain paling agresif dalam perang harga mobil listrik. Awalnya hanya bermain di atas harga Rp 300 jutaan, kini mereka meluncurkan BYD Atto 1 seharga sekitar Rp 195 jutaan. Angka distribusi (wholesales) BYD Atto 1 bahkan telah menyentuh 9.000 unit, menunjukkan antusiasme konsumen yang sangat tinggi terhadap model ini.
Merek lain seperti Jaecoo juga ikut memanaskan kompetisi dengan menghadirkan Jaecoo J5 EV. SUV listrik berkonfigurasi 5 penumpang ini dijual mulai Rp 200 juta hingga Rp 300 jutaan. Meski harga tipe tertingginya lebih mahal dibandingkan BYD Atto 1, Jaecoo menawarkan ukuran bodi yang lebih besar sehingga menjadi alternatif baru di segmen ini.
Perang Harga: Dampak Ekonomi dan Respons Pasar
Bebin Djuana, pengamat otomotif, mengungkapkan bahwa persaingan harga yang ketat adalah respons terhadap situasi ekonomi yang penuh tantangan dalam beberapa bulan belakangan ini. Menurutnya, opsi kendaraan listrik dengan harga kompetitif adalah jawaban yang relevan saat daya beli masyarakat belum benar-benar pulih.
“Electric Vehicle (EV) dengan harga terjangkau merupakan jawaban terhadap konsumen yang ingin beralih, tetapi terhalang harga dan kondisi ekonomi suram,” ujar Bebin Djuana. Ia menambahkan, situasi oversupply di pasar otomotif Cina juga menjadi faktor pemicu, sehingga unit-unit EV kelebihan stok dialihkan ke Indonesia dengan harga bersaing.
Opsi mobil listrik murah kini bukan hanya menantang pasar LCGC, tetapi juga mulai menarik perhatian konsumen yang sebelumnya hanya mempertimbangkan mobil konvensional di segmen entry level. Fenomena ini menandakan pergeseran minat konsumen dan potensi transformasi besar dalam lanskap otomotif lokal.
Daftar Mobil Listrik Terjangkau di Indonesia
Berikut sejumlah model mobil listrik harga terjangkau yang makin populer:
- BYD Atto 1
Harga sekitar Rp 195 jutaan. Sudah mencatat penjualan hingga 9.000 unit di Indonesia. - Changan Lumin EV
Debut di ajang otomotif Jakarta dengan banderol Rp 179 jutaan. Menjadi varian paling ekonomis di kelas city car listrik. - Jaecoo J5 EV
Hadir sebagai SUV listrik 5-seater, dipasarkan pada rentang Rp 200-300 jutaan. Menawarkan dimensi dan fitur yang lebih lengkap di segmennya.
Sebelumnya, pasar EV dengan harga bersaing hanya diisi oleh beberapa model seperti Wuling Air ev dan Seres E1. Namun saat ini, pentas persaingan semakin ramai dengan kehadiran merek-merek baru dan model yang lebih beragam, sehingga memberi konsumen banyak alternatif.
Produsen juga tengah mengupayakan perakitan lokal untuk menekan ongkos produksi, demi menjaga agar harga jual tetap kompetitif dalam jangka panjang. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik dan mempercepat transisi ke era transportasi ramah lingkungan di Indonesia.
Pasar mobil listrik Cina di Indonesia kini berada dalam fase transformasi yang sangat dinamis, dengan semakin tingginya preferensi masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan yang terjangkau. Para pengamat dan pelaku industri akan terus memonitor perkembangan ini serta menanti langkah-langkah baru dari para produsen sepanjang bulan yang akan datang.
Baca selengkapnya di: mureks.co.id