
Mobil listrik bekas dengan harga sekitar Rp 100 jutaan kini menjadi alternatif cerdas bagi masyarakat perkotaan yang ingin menikmati liburan tanpa polusi. Kendaraan ini menawarkan teknologi modern, efisiensi biaya, serta kemudahan selama perjalanan jarak dekat hingga menengah.
Permintaan mobil listrik di pasar mobil bekas terus meningkat karena konsumen mulai sadar akan manfaat kendaraan listrik, seperti biaya perawatan yang lebih rendah dan ramah lingkungan. Dua model yang dapat dipertimbangkan adalah Wuling Air EV dan DFSK Seres E1, yang memiliki keunggulan fitur dan daya tahan.
Pilihan Wuling Air EV untuk Liburan
Wuling Air EV menjadi salah satu pilihan menarik. Varian Standard Range dengan harga sekitar Rp 125 juta dilengkapi baterai lithium ferro-phosphat berkekuatan 17,3 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 200 km dalam satu kali pengisian daya. Sedangkan varian Long Range menawarkan kapasitas baterai 26,7 kWh, sehingga dapat digunakan hingga menempuh sekitar 300 km dan cocok untuk perjalanan liburan ke luar kota seperti Bogor atau Bandung.
Fitur modern sudah dihadirkan pada Wuling Air EV, mulai dari Electric Power Window, Multifunction Steering Wheel, hingga port USB untuk pengisian daya ponsel selama perjalanan. Aspek keselamatan baterainya juga terjamin berkat sertifikasi IP67 waterproof battery, yang melindungi komponen dari air dan risiko korsleting saat melewati genangan.
DFSK Seres E1: Fitur Kuat dengan Harga Menarik
Opsi lain di kelas ini adalah DFSK Seres E1. Model ini tersedia dengan harga sekitar Rp 110 juta untuk unit tahun 2023, serta Rp 125 juta untuk unit yang lebih baru. Varian B-Type dibekali baterai lithium iron phosphate 13,8 kWh yang sanggup digunakan menempuh 180 km per pengisian penuh. Sedangkan L-Type menawarkan kapasitas 16,8 kWh yang dapat membawa pengguna sejauh 220 km dalam sekali charge.
Semua varian DFSK Seres E1 sudah memiliki sertifikasi IP67 untuk perlindungan maksimal terhadap air. Dari sisi performa, Seres E1 mampu menghasilkan tenaga sebesar 33 Hp pada tipe B dan 40 Hp pada L-Type, dengan torsi puncak 100 Nm dan transmisi otomatis yang memberi kenyamanan berkendara saat liburan.
Perbandingan Spesifikasi dan Fitur
Berikut perbandingan singkat dua model unggulan di kelas mobil listrik bekas Rp 100 jutaan:
| Model | Varian | Harga | Kapasitas Baterai | Jarak Tempuh | Fitur Utama |
|---|---|---|---|---|---|
| Wuling Air EV | Standard Range | 125 juta | 17,3 kWh | 200 km | IP67, fitur modern |
| Wuling Air EV | Long Range | 145 juta | 26,7 kWh | 300 km | IP67, fitur modern |
| DFSK Seres E1 | B-Type | 110 juta | 13,8 kWh | 180 km | IP67, tenaga 33 Hp |
| DFSK Seres E1 | L-Type | 125 juta | 16,8 kWh | 220 km | IP67, tenaga 40 Hp |
Panduan Memilih Mobil Listrik Bekas untuk Liburan
- Tentukan kebutuhan jarak tempuh harian dan sesuai dengan kapasitas baterai.
- Pastikan mobil memiliki sertifikasi perlindungan baterai, seperti IP67.
- Pilih model dengan fitur pendukung, seperti pengisian daya cepat dan sistem hiburan modern.
- Cek kondisi baterai dan riwayat servis untuk memastikan daya tahan mobil tetap optimal.
- Sesuaikan budget dengan tahun produksi dan varian mobil yang diinginkan.
Kendaraan listrik bekas di kisaran harga Rp 100 jutaan memberikan opsi menarik untuk liburan bersama keluarga. Selain ekonomis, pilihan ini juga mendukung gaya hidup modern tanpa meninggalkan aspek kenyamanan dan keselamatan. Pasar mobil listrik bekas di Indonesia semakin berkembang, sehingga pembeli memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan dan preferensi.
Baca selengkapnya di: motomobinews.id




