Berita tentang seorang pria asal Ghana bernama Ebo Noah menarik perhatian publik setelah ramalan kiamat yang ia gaungkan tidak terbukti. Pria yang mengaku mendapatkan wahyu tersebut sebelumnya memperingatkan masyarakat tentang banjir besar pada Hari Natal, namun kenyataannya peristiwa itu sama sekali tidak terjadi.
Ebo Noah selama ini dikenal lewat penampilannya yang sederhana, sering terlihat menggunakan karung goni sebagai simbol asketisme dan kerendahan hati. Ia aktif menyebarkan prediksi dan himbauan tentang bencana besar yang akan menyapu kota serta peradaban manusia. Banyak orang percaya pada ramalan tersebut, tidak sedikit pula yang memberikan donasi untuk mendukung proyek pembangunan bahtera penyelamat seperti yang dijanjikannya.
Viralnya Video Mercedes-Benz dan Persepsi Publik
Situasi berubah drastis sehari sebelum tanggal yang diyakini sebagai datangnya kiamat. Video Ebo Noah turun dari Mercedes-Benz B-Class terbaru tanpa pelat nomor tersebar luas di media sosial. Mobil mewah tersebut kontras dengan citra sederhana yang selama ini ia pertontonkan di depan publik. Publik terkejut karena karung goni yang biasa ia kenakan dinilai kehilangan makna, memunculkan dugaan bahwa simbol itu hanya sebagai alat untuk memperkuat citra diri.
Di Elmina, sejumlah warga mulai membandingkan antara klaim dan kenyataan. Ebo Noah sempat menjanjikan pembangunan bahtera besar sebagai bentuk antisipasi dari bencana yang ia ramalkan. Namun, warga mengungkapkan bahwa bahtera yang dijanjikan tidak pernah benar-benar dibangun. Kapal yang ada di lokasi hanya merupakan perahu nelayan biasa milik komunitas dan tidak terkait proyek apapun yang dijanjikan Ebo Noah.
Polemik Dana Donasi dan Akuntabilitas
Salah satu isu utama yang memicu polemik adalah penggunaan dana donasi dari masyarakat. Banyak mantan donatur menyatakan bahwa sumbangan diberikan secara sukarela sebagai bentuk partisipasi membangun bahtera, bukan untuk kepentingan pribadi Ebo Noah. Namun, dengan beredarnya video Mercedes-Benz, kepercayaan mereka goyah. Pertanyaan pun bermunculan mengenai transparansi dana yang terkumpul.
Fakta penting yang terungkap menunjukkan:
- Tidak terdapat catatan resmi berapa jumlah donasi yang terkumpul selama bulan Ebo Noah aktif menggalang dana.
- Tidak ada laporan keuangan, struktur organisasi, ataupun mekanisme transparansi yang dapat diaudit secara publik.
- Seluruh aktivitas hanya bergantung pada kepercayaan para pengikut tanpa pengawasan pihak ketiga.
Ketika dikonfirmasi terkait sumber dana pembelian mobil mewah tersebut, Ebo Noah hanya menjelaskan bahwa semua tindakannya merupakan bagian dari rencana Tuhan. Ia tidak pernah memberikan rincian dari mana dana sebenarnya bersumber atau rincian pengelolaan donasi secara detail. Di tengah spekulasi yang beredar di media sosial, ada klaim bahwa mobil dibeli menggunakan dana pribadi. Namun klaim tersebut tidak memiliki bukti yang dapat diverifikasi secara publik.
Kritik dan Kehilangan Kepercayaan
Sejak ramalan kiamat gagal terjadi dan fakta kemunculan Mercedes-Benz viral, kepercayaan publik terhadap Ebo Noah semakin menurun. Banyak pihak menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap upaya penggalangan dana atas nama kepentingan publik maupun agama. Pengalaman ini menjadi perhatian bagi masyarakat agar lebih kritis dan teliti bila diminta mendukung klaim atau penggalangan dana serupa di masa mendatang.
Fenomena Ebo Noah di Ghana menyisakan pertanyaan besar tentang peran pengawasan serta perlindungan masyarakat dari klaim-klaim tanpa bukti dan aktivitas pengumpulan dana yang tidak jelas. Teguran masyarakat juga menguat agar setiap upaya permintaan dana memiliki pertanggungjawaban jelas, baik secara hukum maupun etika.
Baca selengkapnya di: www.ntvnews.id