Jeep dengan transmisi otomatis 545RFE menampilkan pengalaman perpindahan gigi yang unik. Meskipun disebut sebagai transmisi lima kecepatan, kenyataannya transmisi ini memiliki enam kecepatan karena terdapat dua gigi kedua yang berbeda.
Transmisi ini sebenarnya merupakan pengembangan dari 45RFE yang diperkenalkan pada Jeep Grand Cherokee dengan mesin V8 4.7 liter. Meskipun 45RFE diklaim sebagai transmisi empat kecepatan, sistem gear planeternya memungkinkan untuk memiliki enam kecepatan maju. Perbedaan utama antara keduanya adalah penamaan dan peningkatan perangkat lunak tanpa perubahan besar pada bagian internal.
Mengapa Ada Dua Gigi Kedua?
Penamaan 45RFE mengacu pada empat gigi maju, kapasitas torsi relatif ‘5’, penggerak roda belakang (R), dan fitur pengendalian elektronik (FE). Sedangkan 545RFE menandakan lima kecepatan maju, penggerak roda belakang, dan elektronik sepenuhnya. Namun, fungsi dua gigi kedua pada transmisi ini tidaklah sembarangan.
Dalam mode otomatis, jalur perpindahan giginya adalah:
- Gigi pertama dengan rasio 3:1
- Gigi kedua reguler dengan rasio 1,67:1
- Gigi ketiga dengan rasio 1:1
- Gigi keempat dengan rasio overdrive 0,75:1
Untuk fitur kickdown, transmisi beralih ke "second prime" (gigi kedua alternatif) dengan rasio 1,5:1. Perpindahan ini membuat transisi lebih halus dan responsif saat menyalip atau akselerasi cepat. Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan kopling yang berbeda sehingga mengurangi hentakan saat perpindahan gigi.
Mekanisme Kopling pada Transmisi
Transmisi 45/545RFE memiliki enam kopling yang kompleks, terdiri dari tiga kopling input (underdrive, overdrive, dan reverse) serta tiga kopling pengunci (fourth clutch, second clutch, dan low/reverse clutch). Perpindahan dari gigi keempat ke "second prime" hanya membutuhkan penggantian kopling dari overdrive ke underdrive, menghindari pelepasan dan penerapan kopling yang berulang yang dapat menyebabkan perpindahan kasar atau tersentak.
Inovasi Adaptive Learning di 45/545RFE
DaimlerChrysler melengkapi transmisi ini dengan fungsi Adaptive Learning melalui modul kontrol transmisi (TCM). Sistem ini memonitor penggunaan fluida dan tingkat keausan kopling untuk mengatur tekanan kopling secara real-time. Jika kopling mulai bermasalah, TCM bisa menyesuaikan pengaturan secara otomatis atau memaksa pada mode limp supaya kendaraan tetap bisa berjalan dengan kecepatan terbatas.
Fitur ini membantu memperpanjang usia transmisi dan mencegah kerusakan mendadak. Kombinasi TCM dengan pompa fluida dual-stage menjaga perpindahan gigi tetap halus dan mencegah overheating. Dengan bobot hampir 150 pon dan kemampuan menangani torsi hingga 410 pound-feet, transmisi ini terbukti tangguh untuk berbagai jenis kendaraan seperti Jeep, Dodge Ram, dan bahkan taksi di London.
Kemampuan Bertahan Saat Kerusakan Sistem Elektronik
Menariknya, ketika terjadi kegagalan sistem elektronik total, transmisi masih memungkinkan pengemudi berpindah ke gigi kedua dan ketiga. Ini memungkinkan kendaraan tetap bisa bergerak hingga ke bengkel tanpa terhenti total. Mode limp ini menunjukkan kecanggihan rancangan mekanis yang mengantisipasi masalah di lapangan.
Sistem transmisi 45/545RFE memang menampilkan kombinasi desain mekanis canggih dan perangkat lunak pintar yang membuatnya unik. Penggunaan dua gigi kedua bukan sekadar trik teknis, tapi solusi praktis untuk menghadirkan perpindahan gigi yang halus dan responsif. Inovasi ini membuktikan bagaimana teknologi transmisi otomatis bisa berkembang untuk memenuhi kebutuhan efisiensi dan kenyamanan pengendara modern.
