Dominasi pasar otomotif Indonesia kini tengah bergeser tajam, terutama di segmen mobil asal China. Wuling, yang dulu dikenal sebagai pelopor merek China di Indonesia, kini harus puas turun ke posisi ketiga dalam persaingan yang semakin ketat. Data penjualan retail Gaikindo sepanjang tahun 2025 menunjukkan fakta baru tentang siapa saja yang kini menguasai pasar mobil China di Tanah Air.
Pergeseran ini terutama dipicu oleh booming-nya mobil listrik (EV) yang menjadi senjata utama merek-merek China baru dalam menarik minat konsumen. Berikut adalah lima merek mobil China terlaris di Indonesia sepanjang tahun 2025 berdasarkan data penjualan retail dari Januari hingga Oktober.
1. BYD (31.046 unit)
BYD menjadi fenomena baru dalam industri otomotif Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 4,7%. Strategi all-in mereka fokus pada mobil listrik terbukti sangat efektif dengan produk andalan seperti Atto 3, Dolphin, dan Seal. Kesuksesan BYD ini menandai peralihan dominasi dari Wuling ke merek yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan.
2. Chery (16.667 unit)
Chery menunjukkan performa impresif dengan pangsa pasar 2,5%. Keunggulan mereka terletak pada penawaran lengkap mulai dari mobil bensin, hybrid, hingga listrik. Hal ini membuat Chery mampu bersaing secara luas dan mengukuhkan posisi kedua di antara produsen China di Indonesia.
3. Wuling (15.728 unit)
Sebagai pelopor merek China di Indonesia, Wuling harus menerima kenyataan menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 2,4%. Meskipun turun, Wuling tetap diperhitungkan dengan jaringan distribusi kuat dan lini produk yang beragam dari mobil keluarga hingga komersial. Posisi ini menjadi tantangan bagi Wuling untuk kembali meraih kejayaan.
4. Denza (6.757 unit)
Denza merupakan kejutan besar di pasar kelas premium dengan hanya menghadirkan satu model MPV D9. Merek ini merupakan anak perusahaan BYD yang berhasil menembus segmen atas di Indonesia. Penjualannya yang solid membuktikan bahwa produk mobil China tidak hanya fokus pada pasar massal, tetapi juga mampu menarik konsumen berkelas.
5. AION (5.062 unit)
AION, bagian dari GAC Group, mengusung fokus penuh pada kendaraan listrik dan berhasil mengamankan posisi kelima. Model-model seperti AION Y Plus dan AION V yang dirakit secara lokal mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia. Ini menegaskan arah perkembangan otomotif Indonesia ke masa depan elektrifikasi.
Perubahan peta persaingan ini menandakan bahwa inovasi teknologi, terutama di bidang elektrifikasi kendaraan, menjadi kunci utama bagi merek-merek China untuk memenangkan pasar. Dominasi mobil listrik BYD dan agresivitas merek lain seperti Chery dan AION menunjukkan kesiapan produsen China berkompetisi dengan pabrikan Jepang yang selama ini dominan.
Keberhasilan Denza di segmen premium juga memperlihatkan bahwa produsen China kini berani tampil lebih percaya diri dengan produk berkelas dan berkualitas. Sementara Wuling, meski tergeser, masih memegang peranan penting dan memiliki potensi besar untuk bangkit kembali dengan strategi yang tepat.
Data penjualan retail Gaikindo memberikan gambaran yang jelas bahwa pasar otomotif Indonesia semakin dinamis. Persaingan mobil China kini tidak hanya soal harga terjangkau, tetapi juga inovasi dan teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen modern. Tahun 2025 menjadi tonggak baru bagi merek-merek China untuk semakin memperkuat posisinya di Indonesia.
Baca selengkapnya di: www.suara.com