Kadet STIP Raih 3 Penghargaan Robotik Bergengsi dalam Kompetisi di Taiwan

Shopee Flash Sale

Kadet Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Indonesia berhasil meraih tiga penghargaan dalam ajang World Robot Games (WRG) 2025 yang digelar di Taipei, Taiwan. Perlombaan yang berlangsung pada 26 hingga 29 November 2025 ini menjadi momentum penting bagi pengembangan teknologi maritim di Indonesia.

Dosen STIP, Tri Cahyadi, menjelaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan arah transformasi pendidikan tinggi maritim Indonesia di era digital. Kemenangan para kadet menjadi tanda bahwa Indonesia mulai mempersiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi industri pelayaran global yang kini mengarah pada otomasi dan integrasi kecerdasan buatan (AI).

Penghargaan yang Diraih oleh Kadet STIP

Pada WRG 2025, delegasi STIP berhasil mendapatkan tiga penghargaan sekaligus, sebagai berikut:

  1. Juara kedua pada kategori Innovative Robot Senior untuk proyek Humanoid Robot oleh tim yang terdiri dari Muhammad Dikara Pramudya Widada, Revalsa Aleka Satriaji, dan William Narendra Widisono.
  2. Juara kedua pada kategori Innovative Robot Senior untuk proyek Prosthetic Arm Robot oleh tim Ananda Fabio Pudaya, Andreas Manuel Gosal, dan Muhammad Firgia Aldebaran.
  3. Juara ketiga pada kategori Incredible Machine untuk proyek AI Telepresence Robot oleh tim William Narendra Widisono dan Muhammad Firgia Aldebaran.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa inovasi kadet Indonesia tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga oleh dunia internasional. Tri Cahyadi menegaskan bahwa prestasi ini menepis anggapan bahwa institusi pendidikan pelayaran hanya berfokus pada kurikulum konvensional semata.

Transformasi Pendidikan Maritim Indonesia

Menurut Tri Cahyadi, prestasi yang diraih STIP harus dilihat sebagai kekuatan untuk memperkuat transformasi pendidikan maritim nasional. Ada tiga langkah strategis yang perlu dijalankan untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan riset maritim Indonesia:

  1. Penguatan fasilitas riset dan inovasi serta mendorong kolaborasi dengan industri maritim, pelayaran, dan perusahaan teknologi terkait.
  2. Integrasi kurikulum berbasis digital dan kecerdasan buatan agar lulusan memahami data analytics dan otomasi perangkat kapal.
  3. Memperkuat kerja sama internasional dengan rutin mengikuti kompetisi global seperti WRG agar standar kemampuan lulusan sesuai dengan level internasional.

Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu memajukan posisi Indonesia dalam teknologi maritim global. Menurut Tri, energi positif dari penghargaan ini harus terus dirawat dan difasilitasi supaya Indonesia tidak hanya kuat secara geografis tetapi juga unggul dalam teknologi maritim.

Keberhasilan kadet STIP dalam World Robot Games 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi maritim Indonesia mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Selain meningkatkan kualitas SDM, prestasi ini juga memperkuat optimisme tentang masa depan teknologi dan inovasi di sektor pelayaran nasional.

Baca selengkapnya di: teknologi.bisnis.com

Berita Terkait

Back to top button