Supermoon Desember 2025: Bulan Purnama Akhir Tahun yang Memukau Langit Malam

Supermoon pada 4 Desember 2025 akan menjadi fenomena langit yang menarik perhatian banyak orang. Pada malam itu, Bulan purnama terakhir di tahun ini akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Fenomena ini terjadi karena posisi Bulan berada sangat dekat dengan Bumi, hanya sekitar 357.219 kilometer. Jarak ini hampir menyamai rekor kedekatan pada November lalu, yang menjadi Bulan purnama paling terang tahun ini.

Orbit Bulan berbentuk elips sehingga jaraknya dari Bumi terus berubah setiap saat. Saat Bulan berada di titik terdekat atau perigee, ukurannya di langit akan tampak lebih besar dan cahayanya lebih terang, inilah yang disebut supermoon.

Biasanya, terdapat tiga hingga empat supermoon dalam setahun. Namun, kejadian supermoon pada Oktober, November, dan Desember 2025 dianggap istimewa karena semua muncul dalam satu musim yang jarang terjadi.

Menurut IFL Science, rangkaian supermoon beruntun ini baru akan terulang kembali pada musim dingin tahun 2028. Hal ini menambah daya tarik bagi pengamat langit dan pecinta astronomi di seluruh dunia.

Istilah supermoon sendiri awalnya diperkenalkan oleh seorang astrolog. Meski tidak memiliki definisi resmi dalam astronomi, istilah ini kini dipakai komunitas ilmiah untuk menjelaskan fenomena Bulan purnama yang dekat dengan Bumi.

Beberapa astronom mendefinisikan supermoon sebagai Bulan purnama yang terjadi ketika Bulan berada dalam 90 persen jarak terdekatnya dari Bumi. Rentang jarak ini sekitar 367.607 kilometer atau kurang.

NASA mencatat bahwa supermoon bisa terlihat hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada Bulan purnama biasa. Ini menjelaskan mengapa supermoon sering terlihat sangat memukau di langit malam.

Profesor Sara Russell dari Natural History Museum di London menjelaskan, eksentrisitas orbit Bulan menyebabkan jaraknya selalu berubah. Kadang Bulan mendekati Bumi, dan pada waktu lain Bulan menjauh.

Fenomena supermoon 4 Desember ini diperkirakan akan memicu banjir foto di media sosial. Banyak orang akan mencoba mengabadikan momen ini karena ukurannya yang luar biasa dan cahayanya yang sangat terang.

Walaupun kamera ponsel umumnya kurang ideal untuk memotret Bulan, beberapa trik sederhana dapat membantu. Mengatur fokus secara manual dan menurunkan tingkat pencahayaan bisa membuat hasil foto lebih jelas dan memukau.

Supermoon kali ini menjadi penutup fenomena langit istimewa yang dinanti banyak penggemar astronomi. Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menyaksikan dan mengabadikan Bulan purnama akhir tahun.

Fenomena supermoon berikutnya baru akan terjadi pada 3 Januari 2026. Namun, jaraknya nanti diperkirakan lebih jauh sehingga ukuran dan cahayanya tidak akan seistimewa supermoon 4 Desember 2025 ini.

Para pengamat disarankan mencari lokasi dengan pandangan langit luas dan bebas polusi cahaya. Ini agar pengalaman menikmati supermoon bisa maksimal dan pemandangan Bulan purnama akhir tahun lebih jelas tampak di mata.

Dengan kemunculan supermoon ini, langit malam akhir tahun akan menghadirkan tontonan alam yang menarik. Fenomena ini menjadi pengingat keindahan alam dan posisi dinamis Bulan dalam orbitnya mengelilingi Bumi.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com
Exit mobile version