Peneliti Ungkap Evolusi Manusia Masih Terus Berlangsung Hingga Saat Ini

Shopee Flash Sale

Peneliti menegaskan bahwa evolusi manusia masih berlangsung hingga kini meskipun banyak yang beranggapan sebaliknya. Evolusi tidak berhenti hanya karena manusia memiliki teknologi dan peradaban modern yang canggih.

Michael A. Little, profesor antropologi dari Binghamton University, menyatakan bahwa manusia terus beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah. Adaptasi ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga melibatkan budaya yang menjadi bagian penting proses evolusi manusia.

Budaya seperti teknologi, sistem sosial, dan inovasi material memungkinkan manusia mengubah lingkungan hidupnya. Namun, hal tersebut tidak menghilangkan tekanan evolusi yang tetap mempengaruhi manusia secara biologis.

Evolusi karena Iklim dan Paparan Sinar Matahari

Salah satu contoh evolusi yang masih berlangsung adalah perubahan warna kulit yang dipengaruhi intensitas sinar matahari. Pada masa lalu, manusia yang tinggal di daerah tropis mengembangkan kulit gelap untuk melindungi dari radiasi ultraviolet.

Sebaliknya, manusia yang bermigrasi ke daerah beriklim lebih dingin dan berawan mengembangkan kulit yang lebih terang. Kulit yang cerah membantu produksi vitamin D sehingga mendukung kesehatan tulang dan kelangsungan hidup.

Pengaruh Pola Makan terhadap Evolusi

Perubahan pola makan juga memicu evolusi pada manusia. Sekitar 10.000 tahun lalu, manusia mulai menjinakkan hewan dan mengonsumsi susu yang awalnya sulit dicerna oleh orang dewasa.

Mutasi genetik yang memungkinkan seseorang mencerna laktosa tanpa gangguan meningkatkan peluang bertahan hidup mereka. Mutasi ini kemudian menyebar luas hingga sebagian besar manusia modern sekarang dapat mengonsumsi susu tanpa masalah.

Contoh lainnya adalah kelompok Inuit di Greenland dengan gen yang memungkinkan tubuh mereka memproses lemak tinggi tanpa penyakit jantung. Suku Turkana di Kenya juga berkembang dengan adaptasi genetik agar tahan lama tanpa air, sebuah contoh evolusi yang terkait lingkungan ekstrem mereka.

Adaptasi terhadap Penyakit

Interaksi dengan penyakit menjadi faktor penting dalam evolusi manusia. Saat wabah pes pada abad ke-14 menewaskan sepertiga populasi Eropa, orang yang bertahan memiliki gen pelindung yang diwariskan ke keturunan.

Pandemi modern seperti COVID-19 membuktikan bahwa resistensi genetik terhadap penyakit tetap menjadi faktor penting kelangsungan hidup. Seiring waktu, resistensi ini diperkirakan akan menjadi lebih umum dalam populasi manusia.

Evolusi Terus Berlanjut di Era Modern

Meski manusia hidup dengan teknologi canggih, proses evolusi biologis tetap berlangsung. Lingkungan yang terus berubah dan tantangan baru seperti urbanisasi, pola makan modern, serta penyakit baru memicu adaptasi genetik.

Perubahan ini tidak selalu terlihat secara drastis dalam satu generasi namun membentuk karakteristik manusia secara perlahan dari waktu ke waktu. Penelitian menyimpulkan bahwa evolusi adalah proses panjang yang belum berakhir dan tetap memengaruhi umat manusia hingga masa depan.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button