Penjelasan Ilmiah Mengapa Kita Bisa Ikut Merasakan Sakit Saat Menyaksikan Orang Cedera

Shopee Flash Sale

Penelitian terbaru mengungkap alasan kita ikut merasakan sakit saat melihat orang lain terluka, baik secara nyata maupun lewat layar. Studi ini menunjukkan bahwa otak manusia tidak sekadar mengamati, tetapi juga mengaktifkan bagian yang memproses sentuhan, sehingga sensasi fisik itu seolah dirasakan langsung.

Dr. Nicholas Hedger dari University of Reading memimpin studi yang mengamati aktivitas otak 174 relawan saat menonton adegan cedera dari film Hollywood seperti The Social Network dan Star Wars. Pemindaian otak memperlihatkan bahwa saat melihat seseorang terluka, otak menyalakan area yang berkaitan dengan bagian tubuh yang terluka, meski tubuh kita tidak disentuh.

Bagian dorsal dari sistem visual di otak memetakan area di layar dengan bagian tubuh tertentu. Misalnya, area atas layar memicu respons di bagian otak yang terkait wajah, sementara area bawah layar mengaktifkan bagian yang terkait kaki. Dengan demikian, otak membangun peta posisi tubuh berdasarkan visual.

Selain itu, sistem visual ventral menyesuaikan aktivitasnya dengan bagian tubuh yang sedang dilihat, tanpa memperhatikan posisi objek di layar. Misalnya, saat melihat tangan terluka, bagian otak yang memproses tangan akan aktif, meski tangan itu muncul di mana saja di layar. Hal ini menunjukkan prioritas otak pada informasi tubuh.

Keterkaitan antara sistem visual dan sentuhan membantu kita memahami lingkungan lebih baik, misalnya saat berjalan dalam gelap. Informasi sentuhan yang masuk melengkapi sinyal visual, memungkinkan otak membangun gambaran ruang meskipun cahaya minim. Ini adalah mekanisme penting bagi kehidupan sehari-hari.

Temuan ini juga memiliki implikasi pada pemahaman kondisi neurologis seperti autisme. Kemampuan mensimulasikan pengalaman orang lain dalam otak berkaitan dengan empati dan interaksi sosial. Studi ini menawarkan metode yang lebih ramah untuk mempelajari otak penderita autisme melalui menonton film dibandingkan tes sensorik konvensional.

Para peneliti menegaskan bahwa otak manusia tidak memproses melihat dan merasakan secara terpisah, melainkan menggabungkan keduanya untuk memahami pengalaman orang lain. Mekanisme inilah yang membuat kita spontan meringis saat melihat adegan seseorang jatuh atau terluka di film.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature ini menjelaskan secara ilmiah fenomena yang sebelumnya dianggap sebagai respons emosional biasa. Ternyata, otak benar-benar mengaktifkan area sensorik, sehingga kita ikut “merasa sakit” bukan hanya secara empati emosional, tetapi juga melalui simulasi fisik di otak.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button