Sinyal Aneh dari Satelit Starlink Bisa Ganggu Operasi Penerbangan Antariksa secara Signifikan

Shopee Flash Sale

Peluncuran satelit Starlink sejak 2019 telah menimbulkan gangguan signifikan bagi astronom di seluruh dunia. Kini, proyek satelit rahasia Starshield milik SpaceX dilaporkan mengirimkan sinyal aneh yang berpotensi mengganggu operasi penerbangan luar angkasa.

Amateur astronom Scott Tilley menemukan sinyal aneh secara tidak sengaja pada rentang frekuensi 2025-2110 MHz. Rentang ini sebenarnya dialokasikan untuk uplink data ke satelit dan pesawat ruang angkasa, bukan untuk downlink sinyal dari satelit.

Tilley mengonfirmasi bahwa sinyal tersebut berasal dari satelit Starshield, proyek senilai 1,8 miliar dolar AS yang dikendalikan oleh National Reconnaissance Office (NRO) Amerika Serikat. Sejak Mei, sudah ada 170 satelit Starshield yang memancarkan sinyal pada frekuensi tersebut.

Menurut Tilley, frekuensi ini biasanya jarang digunakan karena hanya dipakai untuk mengirim data dari bumi ke satelit. Namun, Starshield secara tidak biasa memancarkan sinyal dari satelit ke bumi pada frekuensi itu. Kondisi ini bisa menyebabkan interferensi bagi stasiun bumi yang seharusnya menerima sinyal uplink.

NTIA (National Telecommunications and Information Administration) menyatakan frekuensi tersebut penting untuk komunikasi dengan satelit berawak maupun tanpa awak. Namun belum ada komentar resmi dari pihak SpaceX atau badan pengatur internasional terkait dugaan pelanggaran aturan spektrum ini.

Penting diketahui bahwa penggunaan spektrum frekuensi oleh satelit harus mematuhi regulasi dari ITU (International Telecommunication Union). Kantor ITU belum memberikan komentar resmi soal hal ini. Namun, potensi gangguan terhadap komunikasi satelit dan penerbangan luar angkasa semakin mengkhawatirkan.

Situasi ini terjadi di orbit rendah bumi (LEO) yang kini padat dengan ribuan satelit. Jumlah satelit di orbit ini diperkirakan meningkat dari sekitar 900 pada 2019 menjadi sekitar 10.000 pada 2025. Kepadatan ini semakin memperbesar risiko gangguan komunikasi dan operasi ruang angkasa.

Berikut fakta penting terkait sinyal Starshield:

1. Frekuensi 2025-2110 MHz dialokasikan untuk uplink data ke satelit, bukan downlink.
2. Starshield mengirimkan sinyal downlink pada frekuensi uplink, berpotensi menyebabkan interferensi.
3. National Reconnaissance Office melakukan 11 peluncuran Starshield sejak Mei.
4. Sekitar 170 satelit Starshield telah terdeteksi dalam rentang frekuensi bermasalah.
5. NTIA dan ITU belum memberikan respons resmi terhadap isu ini.

Kejadian ini menambah daftar masalah yang sebelumnya disebabkan oleh satelit Starlink, mulai dari gangguan pada pengamatan astronomi hingga potensi bahaya bagi pilot penerbangan komersial. Dengan semakin padatnya orbit rendah bumi, pengaturan dan pengawasan penggunaan spektrum frekuensi satelit menjadi semakin krusial untuk keselamatan operasional luar angkasa.

Berita Terkait

Back to top button