Rocket Lab berhasil menyelesaikan misi STP-S30 untuk US Space Force Space Systems Command lima bulan lebih cepat dari jadwal. Peluncuran menggunakan roket Electron ini menandai pencapaian keempat untuk Departemen Perang dalam tahun ini, semuanya berlangsung tanpa gangguan.
Peluncuran bernama “Don’t Be Such a Square” dilakukan di Rocket Lab Launch Complex 2, Mid-Atlantic Regional Spaceport, Virginia, tepat setelah pukul 12 malam waktu setempat. Roket Electron berhasil mencapai orbit setinggi 341 mil dan melepas empat DiskSat, sebuah satelit dengan desain alternatif yang lebih luas permukaan dan biaya produksi lebih rendah dibanding CubeSat.
Peter Beck, pendiri Rocket Lab, menyatakan bahwa kelancaran peluncuran menunjukkan kecepatan dan keandalan perusahaan yang kuat dalam memenuhi kebutuhan akses luar angkasa US Space Force. Ia menambahkan bahwa ini menjadi bukti komitmen Rocket Lab dalam mendukung pertahanan nasional dan pelanggan komersial melalui pelaksanaan misi yang konsisten dan sukses.
Direktur Program Uji Ruang Departemen Perang, Letnan Kolonel Brian Shimek, mengapresiasi akselerasi peluncuran ini. Ia menilai percepatan lima bulan adalah cerminan dari dedikasi dan keahlian tim STP-S30 dalam menghadirkan kemampuan inovatif secara cepat ke angkatan luar angkasa.
Rocket Lab dikenal dengan respons cepat terhadap kontrak baru berkat fasilitas peluncuran mandiri dan proses pengembangan roket yang efisien. Hal ini memberikan alternatif bagi lembaga seperti Departemen Perang dan NASA untuk mengirim material ke orbit tanpa bergantung pada roket berukuran besar dari pesaing seperti SpaceX dan Blue Origin.
Tahun ini, roket Electron telah melakukan 20 peluncuran dan mencapai total 78 penerbangan sejak awal operasional, menunjukkan peningkatan frekuensi yang signifikan. Rocket Lab berencana melanjutkan jadwal peluncuran yang padat pada tahun berikutnya dan akan meluncurkan roket Neutron untuk uji coba perdananya.
Fakta penting peluncuran STP-S30:
1. Lokasi peluncuran: Wallops Island, Virginia.
2. Orbit target: 341 mil.
3. Jenis satelit: Empat DiskSat.
4. Jeda waktu peluncuran: Lima bulan lebih awal dari jadwal.
5. Total penerbangan Electron pada 2025: 20 kali.
Peluncuran ini mempertegas posisi Rocket Lab sebagai pemain kunci dalam misi luar angkasa yang mendukung keamanan nasional dan pengembangan teknologi ruang angkasa Indonesia maupun internasional.
