Google merencanakan proyek ambisius dengan mengoperasikan pusat data kecerdasan buatan (AI) di orbit rendah Bumi. Proyek ini menggunakan konstelasi 81 satelit yang akan memanfaatkan energi matahari dan mengirimkan data kembali ke Bumi.
Namun, rencana tersebut menghadapi risiko besar karena orbit rendah Bumi (LEO) merupakan jalur lalu lintas satelit yang sangat padat. Ribuan satelit dan jutaan puing antariksa mengelilingi Bumi dengan kecepatan sekitar 28.000 km/jam, meningkatkan potensi tabrakan antar obyek.
Ilmuwan antariksa dari Michigan State University, Mojtaba Akhavan-Tafti, menegaskan, orbit LEO khususnya orbit sinkron matahari, sangat rawan tabrakan karena kepadatan objek yang tinggi. Konstelasi Google yang beroperasi sangat dekat dalam jarak kurang dari 200 meter ini memperbesar risiko tumbukan yang bisa memicu efek berantai.
Satelit di LEO juga harus menghadapi hambatan atmosfer walaupun sangat tipis. Partikel udara di orbit menyebabkan perlambatan yang memaksa satelit melakukan manuver koreksi orbit secara berkala, sehingga meningkatkan penggunaan bahan bakar dan memperpendek usia operasional satelit.
Selain hambatan atmosfer, kondisi cuaca antariksa turut memengaruhi kestabilan satelit. Aktivitas Matahari dapat menyebabkan fluktuasi kepadatan partikel dan medan magnet di orbit, yang berdampak pada kinerja satelit dan menimbulkan ketidakpastian operasional.
Proyek Suncatcher milik Google belum dirancang dengan sistem penghindaran tabrakan aktif yang otomatis mendeteksi puing atau satelit lainnya. Desain ini dinilai kurang memadai untuk mengatasi risiko konjungsi dekat yang bisa berakibat fatal bagi seluruh gugusan satelit.
Untuk mencegah tabrakan beruntun, diperlukan satelit yang tahan banting, tidak melepaskan puing berbahaya, dan dapat dikeluarkan dari orbit dengan aman. Hal ini penting agar proyek pusat data AI di luar angkasa dapat beroperasi tanpa menambah masalah sampah antariksa.
Google berencana meluncurkan dua prototipe satelit pada awal 2027 sebagai bagian dari tahap uji coba project Suncatcher. Hasil uji coba ini akan menentukan kesiapan teknologi dan mitigasi risiko sebelum melanjutkan peluncuran skala penuh.
Dengan kondisi orbit rendah yang semakin penuh dan penuh tantangan, proyek pusat data AI berbasis satelit Google menghadapi pekerjaan berat agar dapat berjalan aman dan efisien. Pengelolaan orbit dan inovasi teknologi penghindaran tabrakan menjadi kunci keberhasilan rencana ini.
Baca selengkapnya di: teknologi.bisnis.com




