Paus omura merupakan spesies paus yang baru diidentifikasi dalam dua dekade terakhir. Ukuran tubuhnya jauh lebih kecil dibandingkan paus biru, hanya sekitar 8 hingga 12 meter dengan bobot maksimal mencapai 20 ton. Keunikan paus omura adalah kemiripannya dengan paus biru, terutama dari segi bentuk tubuh dan warna.
1. Persebaran dan Habitat
Paus omura tersebar terutama di wilayah Samudra Pasifik utara dan timur, seperti di sekitar Jepang, China, dan Laut China Selatan. Namun, berdasarkan data dari Animal Diversity, mereka juga ditemukan di Samudra Hindia, Australia Barat, Sri Lanka, hingga Madagaskar. Paus ini memiliki kecenderungan berpindah sangat terbatas dan lebih suka menetap di zona pelagis yang berair tropis dengan kedalaman laut rata-rata sekitar 31 meter.
2. Makanan dan Metode Memperoleh Makanannya
Paus omura termasuk hewan karnivor yang makanannya dominan berupa krill. Selain krill, mereka juga mengonsumsi ikan kecil dan berbagai jenis krustasea. Pola makan paus ini mirip dengan paus balin lain, yakni dengan membuka mulut lebar, berenang ke arah mangsa, dan menyedotnya. Mereka tidak memiliki gigi taring, melainkan menggunakan balin, yaitu tulang saring berbahan keratin yang berfungsi menyaring mangsa dari air laut.
3. Kehidupan Sosial
Meskipun termasuk hewan sosial, paus omura sering ditemui bergerak sendiri. Jika berkelompok, biasanya hanya terdiri dari sekitar enam individu dan mereka menjaga jarak antar satu dengan yang lain. Whale and Dolphin Conservation melaporkan bahwa paus omura mengeluarkan suara melodi dalam frekuensi rendah, mirip nyanyian, yang dapat berlangsung selama beberapa jam untuk berkomunikasi dan mengajak kelompoknya berkumpul.
4. Sistem Reproduksi
Informasi mengenai reproduksi paus omura masih terbatas. Paus ini mulai siap kawin saat panjang tubuh mencapai sekitar 9 meter. Saat perkawinan, pejantan mengelilingi betina sambil mengeluarkan suara untuk menarik perhatian. Masa kehamilan paus omura berlangsung sekitar 11 hingga 12 bulan dengan satu anak yang biasanya dirawat sampai usia 6—12 bulan. Data menunjukkan bahwa usia maksima paus omura bisa mencapai 38 tahun.
5. Status Konservasi dan Ancaman
Paus omura termasuk spesies yang status konservasinya dikategorikan sebagai Data Deficient oleh IUCN, yang berarti belum ada cukup data untuk menilai risiko kepunahan secara akurat. Spesies ini sebenarnya sudah lama tertangkap, tetapi dahulu sering disangka sebagai paus bryde. Paus omura rentan terhadap ancaman seperti perburuan, baik modern maupun tradisional, dan risiko tersangkut jaring nelayan atau tertabrak kapal. Kerusakan habitat akibat polusi laut juga menjadi faktor yang mengancam kelangsungan hidupnya.
Paus omura adalah salah satu spesies paus yang menarik perhatian ilmuwan dan pelestari laut karena kemiripannya dengan paus raksasa lainnya sekaligus misterinya yang belum sepenuhnya terpecahkan. Keberadaannya di perairan sekitar Indonesia membuat studi dan konservasi paus ini menjadi sangat penting untuk masa depan ekosistem laut regional.
