Beruang Cokelat Eurasia (Ursus arctos arctos) merupakan salah satu mamalia darat terbesar yang tersebar di wilayah Eropa dan Asia. Mereka berperan sebagai predator puncak yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan yang mereka huni.
Namun, di balik reputasinya sebagai pemangsa tangguh, Beruang Cokelat Eurasia menunjukkan pola makan yang sangat fleksibel. Berikut ini adalah lima fakta menarik tentang mereka, termasuk bagaimana beruang ini mengubah kebiasaan makannya dari predator menjadi hampir vegan.
1. Sebaran Terluas di Antara Spesies Beruang Cokelat
Beruang Cokelat Eurasia dulu menghuni wilayah yang sangat luas, mulai dari Eropa utara dan tengah, Asia, hingga Pegunungan Atlas di Afrika Utara dan Amerika Utara bagian barat. Namun saat ini, populasinya menjadi sangat terbatas dan tersebar di beberapa kantong kecil. Menurut Animal Diversity Web, populasi stabil beruang ini kini lebih banyak ditemukan di Alaska dan Kanada barat.
2. Mayoritas Pola Makan Berubah ke Nabati
Meskipun termasuk ordo Karnivora, Beruang Cokelat Eurasia adalah omnivora yang sangat oportunistik dalam memilih makanan. Sekitar 80% makanan mereka berasal dari tumbuhan seperti buah-buahan, akar, dan kacang-kacangan. Mereka juga memakan serangga dan hewan kecil sesuai kesempatan, seperti dilaporkan Pairi Daiza. Pola makan ini memungkinkan beruang mengumpulkan cadangan lemak penting untuk hibernasi.
3. Punuk Lemak Khas sebagai Sumber Kekuatan
Ciri fisik khas beruang ini adalah punuk besar di bahu, yang merupakan massa otot kuat terhubung dengan tulang belakang. Punuk ini memberikan kekuatan luar biasa di bagian depan tubuh, berguna untuk menggali akar atau membawa mangsa besar. Seperti dijelaskan oleh para ahli, punuk ini juga menandai identitas spesies Beruang Cokelat Eurasia.
4. Aktivitas Makan Intensif pada Musim Semi hingga Gugur
Setelah hibernasi musim dingin berakhir sekitar bulan April, Beruang Cokelat menjadi sangat aktif mencari makanan. Mereka terus sibuk mengumpulkan lemak selama enam bulan hingga musim gugur. Discover Wildlife menyebutkan bahwa pola makan menjadi lebih intensif musim gugur, fokus pada makanan bergizi tinggi seperti buah beri dan kacang-kacangan guna persiapan hibernasi berikutnya.
5. Perlindungan Sang Induk terhadap Anak dari Serangan Jantan
Beruang betina sangat protektif terhadap anaknya, karena pejantan dewasa terkadang membunuh anak beruang yang bukan keturunannya. Tujuannya adalah agar induk kembali siap kawin dan menjadi pasangan jantan tersebut. Anak-anak beruang biasanya melarikan diri dengan memanjat pohon saat jantan besar mendekat, seperti dijelaskan di Discover Wildlife.
Beruang Cokelat Eurasia adalah spesies kunci yang menjaga keseimbangan lingkungan di berbagai ekosistem Eurasia. Fleksibilitas pola makan dan adaptasi fisiknya yang khas menjadikan mereka makhluk yang sangat menarik untuk dipelajari. Perubahan mereka dari predator menjadi hampir vegan merupakan contoh nyata bagaimana fauna dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.





