Teknologi terus berkembang pesat dan tahun 2026 menjanjikan berbagai inovasi penting yang akan mengubah banyak aspek kehidupan. Lima tren teknologi utama akan menjadi sorotan, mulai dari penyebaran datacenter global hingga kehadiran mobil swakemudi secara luas, serta dampak kecerdasan buatan (AI) di dunia kerja dan bentuk perangkat konsumen yang semakin unik.
1. Penyebaran Datacenter yang Meluas Secara Global
Datacenter kini tidak hanya tumbuh pesat di AS dan China, tapi juga mulai menjangkau kawasan baru. Contohnya, India sedang menjadi pusat investasi besar, dengan Microsoft berkomitmen membangun datacenter senilai $17,5 miliar dan Amazon melanjutkan dengan $35 miliar. Investasi besar juga terjadi di Asia Tenggara, di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Vietnam, yang diprediksi mengalami pertumbuhan kapasitas komputasi double digit.
Selain Asia, Amerika Latin mengalami perkembangan datacenter terutama di Brasil, meskipun ada tantangan kesediaan sumber daya listrik dan resistensi dari kelompok aktivis lingkungan. Sementara itu, Timur Tengah menunjukkan ambisi tinggi dengan kesepakatan investasi AI senilai hampir $600 miliar antara Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan perusahaan AS.
Namun, pengalaman China mengingatkan akan risiko pasokan berlebih, karena sekitar 80% kapasitas baru belum terserap pasar. Ke depan, perlu diperhatikan bagaimana negara-negara lain mengatasi masalah kelebihan kapasitas ini agar investasi tidak sia-sia.
2. Mobil Swakemudi Meluas di Dunia
Tahun 2026 akan menjadi tonggak penting bagi kendaraan autonom, dengan perusahaan besar Amerika dan China memulai ekspansi layanan robotaxi secara global. Waymo, anak usaha Google, akan memperluas layanan mereka ke kota-kota utama seperti New York, Los Angeles, dan London. Di sisi lain, perusahaan China seperti Baidu dan WeRide telah meluncurkan layanan di Dubai, Abu Dhabi, Singapura, sekaligus merambah pasar Eropa, termasuk Jerman.
Perkembangan ini menandai momen di mana publik akan mulai merasakan kehadiran mobil swakemudi dalam kehidupan sehari-hari mereka, sekaligus menyiapkan panggung persaingan global yang sengit di sektor transportasi otonom.
3. Kekayaan Para Miliarder Teknologi Kian Bertambah
Menurut laporan Financial Times, sepuluh eksekutif teknologi terkaya menambah kekayaan sekitar $550 miliar pada tahun lalu. Pertumbuhan ini diperkirakan berlanjut berkat dua penawaran umum perdana (IPO) raksasa: OpenAI yang bernilai $830 miliar dan SpaceX yang diperkirakan sekitar $800 miliar, dengan potensi nilai IPO keduanya mencapai $1 triliun.
Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla, diperkirakan akan menerima kekayaan yang semakin besar dari IPO serta paket gaji senilai triliunan dolar di Tesla. Sebaliknya, Oracle, milik Larry Ellison, menghadapi tekanan pasar akibat kekhawatiran akan gelembung AI, dengan nilai pasar yang turun signifikan, menunjukkan dinamika ketat di kalangan raksasa teknologi.
4. AI Mengubah Cara Kerja– Namun dengan Batasan
AI telah merevolusi produktivitas dalam sektor tertentu, seperti pemrograman dan layanan pelanggan yang kini sering digantikan chatbot. Namun, mayoritas pilot AI di perusahaan gagal menghasilkan keuntungan nyata, menurut studi MIT yang menyatakan 95% program tersebut kurang berhasil.
Meski belum menggantikan tenaga kerja secara luas, AI memengaruhi pola perekrutan dan prospek pekerjaan di banyak industri. Sebagai contoh, industri perfilman menggunakan AI untuk mengurangi biaya produksi, tetapi media cetak dan bidang hukum masih bergumul mencari peran AI yang akurat dan berguna. Tahun 2026 diharapkan menjadi momentum AI menemukan ceruk manfaat yang lebih spesifik dan efektif.
5. Perangkat Konsumen dengan Bentuk yang Semakin Unik
Smartphone yang selama ini mendominasi akan menghadirkan bentuk baru, terutama melalui ponsel lipat. Apple, misalnya, sedang mempersiapkan peluncuran resmi ponsel lipat yang diprediksi akan menarik banyak pengguna karena ekosistemnya yang kuat. Di samping itu, produsen Android sudah lebih dulu memperkenalkan perangkat lipat dan bahkan ponsel lipat dengan dua lipatan.
Di ranah perangkat AI fisik, berbagai inovasi mulai bermunculan, seperti kacamata pintar yang diprediksi makin populer dan maju, terutama yang dikembangkan oleh Meta. Perangkat unik lain seperti pin pintar dan kalung AI sempat mencuri perhatian walau belum meraih pasar luas. Tren menggabungkan AI ke perangkat sehari-hari juga makin intens, termasuk penggunaan asisten digital di kulkas atau bahkan selimut pintar di hotel-hotel.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa dunia teknologi akan terus mengeksplorasi bentuk baru yang mampu membumikan kecerdasan buatan secara praktis dan estetik dalam kehidupan manusia.
Berbagai tren tersebut menjadi indikator bagaimana lanskap teknologi global akan berkembang dan mempengaruhi infrastruktur, mobilitas, ekonomi, dunia kerja, serta pengalaman konsumen sehari-hari pada tahun 2026. Monitoring tren tersebut akan membantu memahami arah inovasi dan adaptasi yang perlu dilakukan di berbagai sektor.





