Jeff Bezos Salip Elon Musk di Misi Mars, Blue Origin Sukses Daratkan Roket New Glenn

Jeff Bezos mencetak prestasi penting dalam perlombaan eksplorasi Mars dengan misi NASA yang menggunakan roket New Glenn miliknya. Blue Origin, perusahaan antariksa yang didukung oleh Bezos, berhasil melakukan pendaratan roket pendorong New Glenn untuk pertama kalinya setelah hampir sepuluh tahun sejak SpaceX Elon Musk mendominasi area yang sama.

Pendorong roket New Glenn yang mendarat di sebuah tongkang di Samudra Atlantik ini jauh lebih besar dibandingkan Falcon milik SpaceX. Dengan tinggi mencapai 190 kaki dan diameter 23 kaki, New Glenn merupakan generasi terbaru roket orbital Blue Origin yang didesain untuk mengangkut muatan berat ke luar angkasa.

Keberhasilan Pendaratan Roket New Glenn

Pendaratan tahap pertama roket New Glenn terjadi sekitar tiga menit setelah peluncuran. Roket ini kemudian melakukan manuver menggunakan mesin BE-4 untuk memperlambat laju dan memperbaiki arah pendaratan. Dengan keberhasilan ini, Blue Origin membuktikan kemampuannya dalam teknologi roket yang dapat dipakai ulang, sebuah teknologi yang sebelumnya telah dikuasai oleh SpaceX pada tahun 2011.

Roket New Glenn secara teknis lebih canggih dan besar dibandingkan roket milik China yang juga berhasil melakukan pendaratan pada musim panas lalu. Ini menunjukkan kemajuan signifikan Blue Origin di arena eksplorasi luar angkasa yang semakin kompetitif di level global.

Misi Mars NASA dengan Dukungan Blue Origin

Misi ESCAPADE NASA yang melibatkan dua wahana antariksa Mars menggunakan New Glenn sebagai kendaraan peluncur. Setelah tahap pertama terpisah dan melakukan pendaratan, tahap kedua roket melanjutkan perjalanan membawa dua wahana tersebut ke orbit Bumi dan akhirnya menuju titik Lagrange-2, sekitar 930.000 mil dari Bumi.

Dua wahana bernama Blue dan Gold ini dirancang untuk menyelidiki bagaimana atmosfer Mars menghilang akibat pengaruh angin matahari dan faktor lain. Sebelumnya, Mars diperkirakan memiliki air dan atmosfer yang cukup tebal, tetapi proses penipisan atmosfer secara bertahap membuat air menguap dan menghilang dari permukaannya.

Wahana ESCAPADE akan memanfaatkan gravitasi Bumi sebagai ketapel untuk kemudian meluncur ke Mars dalam waktu sekitar satu tahun dari peluncuran. Tujuan utama misi ini adalah untuk menguak misteri perubahan atmosfer Mars, yang memiliki dampak besar terhadap kemungkinan kehidupan di planet merah tersebut.

Perbandingan dengan SpaceX dan Roket Starship

Meski SpaceX milik Elon Musk juga berencana mengirim misi ke Mars menggunakan roket Starship yang kini masih dalam tahap pengujian dan dijadwalkan meluncur pada 2026, wahana milik NASA yang diluncurkan menggunakan roket Blue Origin berpotensi tiba terlebih dahulu di Mars.

Keberhasilan Blue Origin ini menunjukkan bahwa persaingan eksplorasi Mars semakin ketat. Jeff Bezos berhasil menyalip Musk dalam konteks misi orbital yang membawa wahana ilmiah menuju Mars, meskipun SpaceX masih unggul dalam aspek pendaratan roket berulang dan pengembangan infrastruktur.

Efisiensi Biaya Misi ESCAPADE

Rocket Lab yang berkontribusi dalam proyek ini menyatakan bahwa biaya pembuatan dan peluncuran masing-masing wahana hanya sekitar 18 juta dolar AS. Ini merupakan pencapaian biaya yang rendah berkat penggunaan roket Blue Origin New Glenn serta metode peluncuran yang efisien.

Pengurangan biaya semacam ini sangat penting untuk membuat eksplorasi luar angkasa lebih terjangkau dan berkelanjutan. Inovasi teknologi dari Blue Origin menjadi contoh penting bagaimana perusahaan swasta mampu menghadirkan solusi baru dalam dunia antariksa.

Dengan pendaratan sukses roket New Glenn dan peluncuran wahana ke Mars, Jeff Bezos dan Blue Origin menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam misi antariksa waktu dekat. Keberhasilan ini memberikan dorongan besar bagi rencana eksplorasi Mars yang sebelumnya didominasi oleh calon rival beratnya, Elon Musk dan SpaceX.

Baca selengkapnya di: teknologi.bisnis.com
Exit mobile version