Astronot Cina Sukses Gelar Barbeque Pertama di Luar Angkasa, Seperti Apa Prosesnya?

Shopee Flash Sale

Para astronot Cina di Stasiun Luar Angkasa Tiangong berhasil melakukan pencapaian unik dengan menggelar barbeque pertama dalam sejarah di luar angkasa. Mereka menggunakan oven udara panas yang dirancang khusus untuk memasak makanan dengan suhu hingga 190 derajat Celsius tanpa api terbuka.

Kegiatan ini menandai lompatan teknologi tertinggi dalam pengembangan makanan luar angkasa yang sebelumnya hanya sebatas memanaskan makanan instan atau mie kering. Tradisi baru ini memungkinkan makanan memiliki tekstur renyah dan rasa seperti dimasak di Bumi.

Sejarah Makanan di Luar Angkasa

Sejak era Yuri Gagarin, makanan antariksa didominasi oleh makanan instan dan pasta dalam kemasan tube yang minim variasi rasa. Astronot Amerika seperti John Glenn juga mengalami kesulitan dengan makanan yang membosankan dan sulit dikonsumsi di kabin tanpa gravitasi.

NASA mencatat bahwa generasi awal makanan luar angkasa sering tidak disukai karena masalah rehidrasi dan remah yang mengganggu peralatan serta bisa membahayakan sistem pernapasan astronot. Seiring waktu, inovasi memperbaiki kualitas makanan dengan memperkenalkan lapisan gel agar makanan tidak mudah hancur dan peralatan dapur lebih canggih di Skylab serta pesawat ulang-alik.

Namun, memasak langsung menggunakan api selalu menjadi tantangan besar. Api di ruang angkasa berperilaku berbeda karena tidak adanya aliran udara alami, sehingga kebakaran sulit dideteksi dan dikendalikan.

Teknologi Oven Udara Panas di Tiangong

Misi Shenzhou-21 membawa terobosan teknologi oven udara panas yang aman dipakai di orbit. Oven ini memungkinkan memasak makanan tanpa api terbuka sehingga risiko kebakaran dapat diminimalkan. Sistem penyaring asap canggih serta bagian luar yang tetap dingin melindungi keselamatan astronot di dalam kabin.

Liu Weibo, wakil kepala perancang sistem astronot di China Astronaut Research and Training Center, menyatakan bahwa inovasi ini adalah awal baru dalam memasak makanan di luar angkasa. "Proses memasak kini melibatkan reaksi kimia seperti di Bumi, menghasilkan makanan bertekstur renyah dan bercorak keemasan," ujarnya.

Menu Barbeque Perdana di Orbit

Dalam uji coba perdana, para astronot memasak sayap ayam barbeque, dilanjutkan dengan daging sapi yang matang sempurna setelah kurang lebih 28 menit. Kegiatan tersebut tidak hanya menambah variasi makanan, tapi juga memberikan nilai makan yang lebih baik dan kenikmatan kuliner saat menjalani misi di luar angkasa.

Kesuksesan memasak barbeque ini sangat penting untuk misi luar angkasa jangka panjang, seperti ekspedisi ke Bulan dan Mars. Kualitas makanan yang lebih baik akan menunjang kesehatan dan kenyamanan kru selama berada dalam periode lama di orbit.

Manfaat dan Tantangan Memasak di Luar Angkasa

Memasak makanan secara langsung dengan oven udara panas memberikan fleksibilitas lebih besar dalam memilih menu serta memperbaiki nilai gizi. Namun, proses ini membutuhkan waktu lebih lama dibanding memasak di Bumi karena kondisi gravitasi mikro yang mempengaruhi perpindahan panas dan stabilitas makanan.

Para peneliti juga berfokus pada keamanan sebagai prioritas utama. Sistem oven dirancang agar makanan tidak melayang saat dimasak dan asap tidak mencemari ruang kabin. Hal ini memastikan lingkungan kerja tetap aman dan higienis bagi seluruh awak.

Keberhasilan astronaut Cina memasak barbeque di luar angkasa menandai kemajuan teknologi pangan yang signifikan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia di luar Bumi semakin mirip dengan kehidupan di permukaan, dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan.

Dengan inovasi ini, kemungkinan besar akan terjadi perkembangan lebih lanjut dalam sistem makanan luar angkasa. Potensi terbang ke destinasi jauh seperti Mars atau stasiun antarplanet akan didukung oleh teknologi memasak yang lebih canggih dan praktis.

Meski awalnya baru sebatas beberapa potong sayap ayam, barbeque luar angkasa tersebut menjadi simbol kemajuan besar untuk eksplorasi manusia di luar angkasa. Ini juga membuka peluang riset kuliner antariksa untuk membuat hidangan yang lebih bergizi dan lezat bagi para astronot di masa depan.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button