Voyager 1 Bakal Capai Jarak Satu Hari Cahaya dari Bumi
NASA akan mencatat sejarah baru ketika wahana antariksa Voyager 1 mencapai jarak satu hari cahaya dari Bumi pada 15 November 2026. Jarak satu hari cahaya berarti cahaya membutuhkan waktu 24 jam untuk menempuh jarak tersebut dalam ruang hampa, yakni sekitar 16,09 miliar mil atau 1,609×10^10 mil.
Voyager 1 saat ini telah berada sekitar 15,67 miliar mil dari Bumi dan terus melesat menjauh. Dengan jarak ini, sinyal radio yang dikirim dari Bumi membutuhkan hampir satu hari penuh untuk mencapai Voyager 1, dan satu hari lagi untuk menerima respons dari wahana tersebut.
Misi Panjang Mendekati Akhir
Diluncurkan pada 5 September 1977, Voyager 1 memulai misi untuk mempelajari planet-planet luar Tata Surya. Setelah 49 tahun terbang menjelajah, misi ini akan berakhir sekitar tahun 2036, saat sumber energi wahana tidak lagi mampu mendukung operasinya. NASA memperkirakan sistem komunikasi dan fungsi lainnya akan berhenti secara bertahap dalam waktu tersebut.
Meski begitu, Voyager 1 akan terus melaju dalam ruang angkasa, tanpa kendali manusia, hingga dipengaruhi oleh gaya gravitasi luar dari objek lain di galaksi. Hingga kini, NASA masih bisa memperbaiki dan mengoperasikan sistem Voyager 1 meski berada pada jarak lebih dari 15 miliar mil.
Tonggak Sejarah dan Perjalanan Luar Biasa
Voyager 1 menjadi wahana buatan manusia terjauh yang pernah dibuat. Pada 25 Agustus 2012, ia menembus heliopause, batas luar medan magnet Matahari, dan memasuki ruang antarbintang. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan luar biasa manusia untuk menjelajah ruang angkasa yang sangat jauh.
Kecepatan Voyager 1 mencapai 38.000 mil per jam berkat manuver gravitasi planet dan posisi peluncuran yang tepat. Meskipun kecepatannya sangat tinggi, wahana ini masih jauh lebih lambat dibandingkan kecepatan cahaya sehingga perjalanan untuk menjelajahi tata surya dan ruang antarbintang tetap memakan waktu sangat lama.
Masa Depan Voyager 1 di Ruang Antarbintang
Setelah melewati heliopause, Voyager 1 harus menembus Awan Oort, kumpulan objek es yang mengelilingi Tata Surya. Diperkirakan wahana ini akan mencapai titik terdekat Awan Oort dalam sekitar tiga abad dan membutuhkan waktu sekitar 30.000 tahun untuk melewatinya seluruhnya.
Setelahnya, Voyager 1 akan melaju menuju konstelasi Ophiuchus dan pada tahun 40.272 M diperkirakan berjarak sekitar 1,7 tahun cahaya dari sebuah bintang di konstelasi Ursa Minor. Perjalanan ini menjadi bukti betapa luasnya alam semesta dan keterbatasan teknologi manusia saat ini.
Rekam Jejak Data dan Pengetahuan
Selama hampir setengah abad, Voyager 1 telah mengirimkan ribuan data dan gambar yang mengungkap banyak misteri planet luar dan kondisi ruang di sekitar Tata Surya. Informasi yang dibawa oleh misi ini telah menjadi dasar pengetahuan astronomi modern dan memengaruhi banyak penelitian ruang angkasa hingga saat ini.
NASA terus memantau dan memperbarui sistem Voyager 1 selama masih memungkinkan. Namun tanpa sumber daya baru, wahana ini akhirnya harus ‘tertidur’ dan melanjutkan misinya sebagai objek buatan manusia terjauh di luar sana.
Data Jarak dan Kecepatan Voyager 1
- Jarak saat ini dari Bumi: sekitar 15,67 miliar mil
- Kecepatan: sekitar 38.000 mil per jam
- Jarak satu hari cahaya: 16,09 miliar mil
- Diperkirakan mencapai satu hari cahaya pada: 15 November 2026
- Akhir masa komunikasi dan fungsi sekitar: tahun 2036
- Waktu melewati Awan Oort sepenuhnya: sekitar 30.000 tahun
Perjalanan Voyager 1 menegaskan keberhasilan teknologi manusia dalam menjelajah luar angkasa. Saat waktunya tiba, ia akan menjadi simbol perjalanan panjang menuju bintang dan memperluas batas pengetahuan kita. NASA tetap memastikan bahwa data misi ini akan terus diperbarui selama mungkin, memperkuat posisi Voyager 1 sebagai salah satu prestasi eksplorasi luar angkasa terbesar sepanjang sejarah.
Baca selengkapnya di: teknologi.bisnis.com





