
Tiga astronot China saat ini terdampar di luar angkasa tanpa kepastian kapan mereka dapat kembali ke Bumi. Situasi ini terjadi setelah masalah teknis di modul utama stasiun luar angkasa Tiangong yang menyebabkan tertundanya misi pulang mereka.
Pada awalnya, misi tersebut dijadwalkan selesai dalam beberapa hari setelah kedatangan mereka. Namun, Gangguan pada sistem pengendalian modul menghambat persiapan kepulangan astronot tersebut. Kondisi keterlambatan ini membuat para ilmuwan dan teknisi di pusat kendali ruang angkasa China bekerja keras mencari solusi. Mereka terus mengawasi kondisi astronot yang tetap berada dalam kondisi stabil dan aman.
Penjelasan Detail Kronologi
- Tiga astronot Cina meluncur ke stasiun luar angkasa Tiangong pada awal bulan lalu.
- Mereka menjalani sejumlah eksperimen ilmiah dan perawatan rutin di stasiun tersebut.
- Rencana penerbangan pulang yang telah dijadwalkan mengalami gangguan teknis di modul utama.
- Gangguan ini menyebabkan modul tidak memungkinkan melakukan pendaratan otomatis.
- Tim ground control segera melakukan troubleshooting dan merencanakan perbaikan secara jarak jauh.
- Sampai saat ini, kapasitas suplai oksigen dan makanan cukup untuk astronot selama penundaan.
Tanggapan dan Upaya Penanganan
Pejabat dari badan antariksa China menegaskan bahwa keselamatan ketiga astronot menjadi prioritas utama. Mereka menerangkan bahwa kendala teknis tersebut dapat diatasi dengan beberapa langkah korektif. Saat ini, para ilmuwan masih meneliti kemungkinan mengirim wahana penyelamat atau menggunakan prosedur manual agar astronot dapat kembali ke Bumi.
Sumber terpercaya menyatakan bahwa petugas misi terus menjaga komunikasi dan memastikan dukungan psikologis terhadap awak stasiun luar angkasa. Selain itu, para teknisi bekerja siang malam untuk memperbaiki sistem modul agar fungsi pendaratan bisa berjalan lancar.
Fakta Penting Mengenai Misi
- Stasiun luar angkasa Tiangong merupakan hasil pengembangan mandiri China sejak awal tahun 2020.
- Setiap misi awak biasanya berlangsung antara tiga sampai enam bulan dengan jadwal ketat.
- Masalah teknis luar angkasa bukan hal baru, namun keterpaduan sistem membuat penanganannya lebih kompleks.
- China menjadi negara kedua yang mengoperasikan modul stasiun luar angkasa secara mandiri.
Secara keseluruhan, kronologi terdamparnya tiga astronot China ini menunjukkan betapa sulit dan rumitnya misi luar angkasa manusia. Kejadian ini menambah pelajaran berharga bagi segala pihak terkait tentang tantangan teknis yang mungkin terjadi. Para ahli antariksa di seluruh dunia memantau situasi dengan penuh perhatian karena misi ini juga berkontribusi pada pengembangan teknologi ruang angkasa berikutnya.
Baca selengkapnya di: www.suara.com





