Unitree baru saja meluncurkan Robot App Store, sebuah platform baru yang memungkinkan pemilik robot mengunduh dan mengunggah berbagai rutinitas sekaligus model gerakan untuk robot mereka. Ini merupakan langkah pertama di industri robotika, memperkenalkan konsep toko aplikasi khusus untuk robot yang belum pernah ada sebelumnya.
Robot App Store saat ini masih dalam versi beta dengan koleksi terbatas, seperti Funny Actions yang menghadirkan gerakan lucu, Twist Dance, dan Bruce Lee yang menampilkan robot G1 meniru gerakan seni bela diri Bruce Lee. Robot G1 sendiri dijual dengan harga sekitar $13.500 dan termasuk dalam jajaran robot humanoid Unitree yang tengah populer di kalangan penggemar teknologi.
Fitur utama dari Robot App Store adalah kemampuannya sebagai repository kode terbuka. Unitree menyediakan sumber terbuka bagi pemilik dan pengembang untuk membuat dan berbagi kode gerakan sendiri. Namun, belum jelas apakah setiap aplikasi yang diunggah melalui platform ini akan melalui proses kurasi seperti di App Store milik Apple.
Saat ini, pilihan aplikasi hanya tersedia untuk model robot G1 saja. Unitree belum mengumumkan mekanisme monetisasi resmi bagi pengembang yang berkontribusi. Dalam pengumuman singkat di YouTube, Unitree menyebutkan bahwa pengembang yang luar biasa dapat menerima hadiah, baik berupa uang maupun diskon untuk pembelian robot baru seperti model H2 yang desainnya unik dan menari seperti balerina.
Pendekatan Unitree sangat berbeda dari perusahaan robot lain. Sementara pesaing seperti 1X dan Figure AI lebih fokus pada inovasi terbatas dengan harga tinggi dan akses yang ketat, Unitree menawarkan berbagai desain robot dengan rentang harga yang lebih luas. Fokus mereka bukan hanya pada pengembangan teknologi, tapi juga pada membangun komunitas pengguna yang aktif.
Unitree tampak berupaya mendorong inovasi dengan membuka akses pengembangan dan berbagi aplikasi secara terbuka. Strategi ini dapat mempercepat kemajuan teknologi robot dan menciptakan ekosistem yang lebih hidup bagi para pengembang dan pengguna robot.
Meski begitu, saat ini belum ada robot dari Unitree yang bisa disebut sebagai “iPhone-nya robot”—sebuah perangkat revolusioner yang memikat pasar luas dan menghadirkan pengalaman transformasional. Robot-robot Unitree masih menjalankan rutinitas yang telah diprogram dan memiliki keterbatasan dalam otonomi serta kemampuan mengatasi situasi tak terduga.
Model lain seperti Neo Beta dari 1X dengan harga sekitar $20.000 juga belum memenuhi harapan untuk penggunaan rumah secara luas karena masih bergantung pada teleoperasi dan gerakan lambat. Robot Figure 03 pun belum memiliki jadwal pasti untuk ketersediaan di rumah konsumen.
Unitree mungkin lebih unggul dalam segi harga dan fleksibilitas pengembangan dibandingkan solusi robotik mahal lainnya. Namun, mereka belum mencapai standar perangkat yang benar-benar revolusioner dan mudah diterima konsumen umum.
Robot App Store milik Unitree merupakan tonggak penting bagi ekosistem robot. Ini bisa menjadi platform awal bagi pengembangan aplikasi robot yang lebih inovatif dan beragam di masa depan. Namun, diperlukan produk robot humanoid yang terjangkau dan fungsional sehingga bisa menjadi “killer app” yang selama ini dinantikan di dunia robotika konsumen.
Keberadaan Robot App Store menandakan bahwa industri robot mulai mengadopsi model distribusi aplikasi yang mirip dengan smartphone. Jika terjadi kemajuan produk robot yang signifikan, akan ada potensi besar dalam memperluas penggunaan robot personal. Saat ini, pengguna dan pengembang masih menunggu “iPhone-nya robot” yang mampu menggabungkan harga, fungsi, dan ekosistem aplikasi secara ideal.
Dengan dukungan pengembang dan antusiasme pengguna yang terus tumbuh, Robot App Store dapat membuka peluang bagi inovasi aplikasi robotik yang lebih luas. Unitree dan perusahaan sejenis akan terus menjadi pionir dalam menghubungkan hardware robotik dengan software yang memudahkan penggunaan sehari-hari.
