
Peluncuran satelit navigasi Michibiki 5 milik Jepang dibatalkan mendadak saat hitungan mundur hampir selesai. Keputusan pembatalan dilakukan kurang dari satu menit sebelum waktu peluncuran yang dijadwalkan pada malam hari pukul 21.10 EST (waktu lokal Jepang pukul 11.10 pada tanggal 17 Desember).
Satelit Michibiki 5 merupakan bagian dari sistem satelit navigasi Quasi-Zenith Satellite System (QZSS) yang dirancang untuk meningkatkan pelayanan navigasi di wilayah Asia-Oseania. Sistem ini beroperasi di orbit geosintron dan kompatibel dengan satelit GPS, memungkinkan integrasi layanan navigasi secara optimal.
Fungsi dan Tujuan Michibiki 5
Michibiki 5 seberat 4.800 kilogram ini akan memperkuat jaringan QZSS yang saat ini telah memiliki empat satelit aktif. Dengan kehadiran satelit ini, sistem QZSS menjadi jaringan lima satelit dan berencana berkembang hingga 11 satelit. QZSS dirancang untuk memberikan sinyal navigasi yang lebih akurat khususnya di kawasan Asia yang koordinatnya dekat Jepang.
Menurut pernyataan resmi dari Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), sistem ini dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh Jepang tapi juga oleh negara-negara lain di kawasan Asia-Oseania. Keunggulan QZSS terletak pada kemampuannya menambah kehandalan dan ketersediaan sinyal navigasi GPS di daerah yang selama ini sulit terjangkau.
Roket Peluncur H3: Kunci Misi
Satelit ini dijadwalkan diluncurkan menggunakan roket H3, penerus roket H-2A yang sudah pensiun setelah 24 tahun beroperasi. H3 adalah roket dua tahap yang telah melakukan tujuh kali penerbangan hingga saat ini. Meskipun mengalami kegagalan pada peluncuran debut pada Maret lalu yang menyebabkan hilangnya satelit ALOS-3, H3 berhasil bangkit dengan enam misi sukses berikutnya.
Peluncuran Michibiki 5 ini merupakan peluncuran kedua yang melibatkan satelit Michibiki dengan roket H3 setelah keberhasilan Februari lalu. Roket H3 diharapkan menjadi tulang punggung utama program peluncuran satelit domestik Jepang ke depannya.
Situasi Pembatalan Peluncuran
JAXA mengumumkan bahwa peluncuran pada 16 Desember dibatalkan mendadak karena masalah teknis pada hitungan mundur akhir. Sampai saat ini, belum ada tanggal pengganti yang diumumkan resmi untuk peluncuran ulang Michibiki 5.
Mengingat pentingnya fungsi satelit ini untuk jaringan navigasi dan juga reputasi roket H3 sebagai kendaraan peluncur masa depan Jepang, JAXA kemungkinan akan melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka perlu memastikan seluruh sistem peluncuran bekerja optimal agar misi berikutnya tidak terganggu.
Sejarah dan Progres QZSS
QZSS pertama kali meluncurkan satelit percobaan pada September 2010 dengan Michibiki 1. Satelit tersebut kemudian diganti dengan Michibiki 1R yang diluncurkan kembali pada Oktober 2021. Ini menandai langkah maju dalam mempertahankan dan mengembangkan sistem navigasi nasional yang andal.
Dengan perluasan jaringan yang direncanakan, Jepang ingin mengurangi ketergantungan pada satelit navigasi asing dan meningkatkan kedaulatan teknologi antariksa nasional. Peluncuran sukses Michibiki 5 akan menambah kapabilitas sistem dan memperkuat posisi Jepang di bidang teknologi antariksa.
JAXA menyediakan layanan streaming langsung yang dapat diakses publik untuk peluncuran ini, menandakan transparansi dan dukungan mereka terhadap keterlibatan masyarakat luas dalam program antariksa nasional. Meski peluncuran kali ini tertunda, perhatian publik dan stakeholders tetap tinggi terhadap kelanjutan program QZSS dan peluncuran berikutnya.
Penundaan ini menjadi pengingat bahwa eksplorasi luar angkasa penuh dengan tantangan teknis yang kompleks. Setiap misi memerlukan persiapan dan pemeriksaan yang ketat untuk memastikan keselamatan dan keberhasilan operasional satelit. JAXA berkomitmen melanjutkan inovasi dan memperbaiki teknis guna mendukung visi perkembangan teknologi satelit Jepang ke depan.





