
Satellit kini menjadi bagian penting dari kehidupan modern, tetapi ada banyak hal menarik tentang satelit yang jarang diajarkan di sekolah. Jumlah satelit di orbit Bumi melonjak hingga lebih dari 11.000 pada Mei lalu, dan teknologi satelit terus berkembang dengan pesat. Artikel ini mengungkap lima fakta unik dan inovasi terbaru tentang satelit yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Produksi Barang di Luar Angkasa
Selama ini, eksperimen manufaktur di luar angkasa dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan tujuan menghasilkan bahan yang sulit diproduksi di Bumi karena pengaruh gravitasi. Kini, perusahaan swasta mulai mengirim satelit khusus untuk menguji produksi seperti kristal molekul kecil yang berguna dalam industri farmasi dan pembuatan semikonduktor. Misalnya, pada musim semi dan musim panas tahun lalu, Varda Space meluncurkan tiga satelit untuk menguji sistem manufaktur tersebut. Perusahaan asal Wales, Space Forge, juga menguji produksi semikonduktor di ruang angkasa sekaligus menguji perlindungan panas saat satelit kembali ke atmosfer.
2. Satelit Bisa Melihat Melalui Awan dan Kegelapan
Kemampuan satelit untuk mengambil gambar dari orbit mengalami revolusi dengan penggunaan Synthetic Aperture Radar (SAR). Teknologi SAR memungkinkan satelit untuk “melihat” melalui awan dan bahkan saat malam hari. Awalnya SAR digunakan untuk keperluan militer pada dekade 1960-an dengan resolusi rendah. Namun kini, perusahaan seperti Capella Space telah mengoperasikan satelit SAR komersial, membantu memantau situasi di medan konflik seperti invasi Rusia ke Ukraina dan menilai kondisi bencana kapan saja tanpa terganggu cuaca.
3. Dari “Kereta” Satelit ke “Gerombolan” Satelit
Satelit pertama diluncurkan secara tunggal, kemudian berkembang menjadi “kereta” satelit yang meluncur berurutan di orbit untuk memperluas layanan seperti akses internet dari ruang angkasa. Setelah itu muncul konsep konstelasi satelit, seperti GPS, yang tersebar di orbit dengan jarak tertentu dan posisi relatif bisa diprediksi. Sekarang teknologi satelit berkembang lebih kompleks dengan “gerombolan” satelit yang mampu berkomunikasi secara otomatis dan mengatur pergerakan sendiri. NASA menguji konsep ini untuk menghindari tabrakan dengan satelit aktif lain maupun sampah antariksa.
4. Sistem Hindar Tabrakan Otomatis dan Mandiri
Tantangan utama pada satelit yang bergerak secara gerombolan adalah kesulitan memprediksi jalur mereka masing-masing. Space Situational Awareness (SSA) membantu mendeteksi risiko tabrakan, tetapi rentang waktu pengiriman data ke Bumi dan perintah balik sering terlambat. Untuk mengatasi ini, proyek NASA STARLING mengembangkan sistem kendali satelit tanpa campur tangan manusia, di mana satelit memproses data secara mandiri dari sensor sendiri dan satelit lain untuk menghindari benturan secara real-time.
5. Satelit Mempunyai “Penglihatan” Sinar-X
Satelit pengamat sinar-X sebenarnya sudah ada sejak lama untuk mempelajari bintang dan alam semesta. Namun, konsep penglihatan sinar-X ala Superman, yaitu melihat isi dalam sebuah objek seperti satelit lain, merupakan teknologi baru. Tahun lalu, ThinkOrbit mengumumkan akan meluncurkan satelit yang mampu menggunakan sinar-X untuk memeriksa kondisi satelit lain di orbit. Ini sangat penting untuk memantau ancaman di luar angkasa dan mendiagnosa kerusakan satelit, misalnya apakah terjadi karena kegagalan teknis atau tertabrak puing antariksa. Teknologi ini menjanjikan peningkatan kemampuan perawatan satelit di ruang angkasa.
Perkembangan teknologi satelit semakin membuka kemungkinan baru dalam riset, komunikasi, dan operasional ruang angkasa. Inovasi-inovasi ini menunjukkan bahwa satelit tidak hanya sebagai alat statis di orbit, melainkan bagian dari ekosistem dinamis dengan kemampuan manufaktur, penginderaan, dan koordinasi canggih. Dengan lebih dari 11.000 satelit yang kini mengitari Bumi, para insinyur terus menguji batas kemampuan supaya layanan satelit semakin handal dan aman bagi seluruh pengguna bumi.




