
Inovasi teknologi luar angkasa semakin maju dengan adanya inspirasi unik dari alam, yaitu ikan remora. Dua perusahaan swasta di bidang antariksa baru-baru ini melakukan uji coba teknologi rendezvous and proximity operations (RPO) yang memungkinkan dua pesawat ruang angkasa mengapung berdekatan secara otonom di orbit rendah Bumi.
Kolaborasi antara Impulse Space dan Starfish Space ini dinamakan "Remora", sesuai dengan nama ikan yang menjadi inspirasi utama teknologi tersebut. Dua pesawat ruang angkasa berhasil mendekat hingga jarak sekitar 4.000 kaki, menandai kemajuan signifikan dalam kemampuan pengendalian posisi di luar angkasa.
Ikan Remora dan Evolusi Uniknya
Remora dikenal sebagai punggawa laut yang menempel pada ikan besar atau penjelajah laut lain seperti hiu, paus, dan kura-kura. Mereka mengembangkan kemampuan ini selama jutaan tahun, dengan evolusi unik berupa cup penghisap di kepala yang memungkinkan mereka melekat erat pada inang.
Ikan remora diduga berevolusi dari ikan biasa seperti cobia sekitar 32 juta tahun lalu. Perbedaan utama remora dengan cobia adalah cup penghisap yang berasal dari modifikasi sirip punggung. Penelitian pada 2012 mengonfirmasi teori ini yang sejak lama diduga oleh para naturalis sejak abad ke-19.
Teknologi RPO dan Paralel dengan Remora
Teknologi RPO memungkinkan dua pesawat ruang angkasa untuk mengoperasikan misi bergandengan, seperti remora yang ‘menempel’ pada ikan besar di lautan. Sistem ini menggunakan perangkat lunak dari Starfish Space untuk mengatur posisi dan navigasi secara cermat, memastikan kedua unit dapat orbit berdekatan dengan presisi tinggi tanpa kontak fisik.
Potensi aplikasi teknologi RPO sangat luas, terutama dalam servis satelit yang sudah mengelilingi Bumi. Dengan kemampuan ini, pesawat ruang angkasa bisa melakukan perbaikan, isi ulang bahan bakar, atau bahkan pemasangan satelit baru secara otonom dan efektif.
Dampak Teknologi untuk Industri Antariksa
Penerapan teknologi seperti yang diinspirasi oleh remora ini bisa mengubah lanskap industri luar angkasa. Perusahaan-perusahaan swasta dapat meningkatkan efisiensi misi dan mengurangi biaya operasional dengan mengandalkan sistem otomatisasi dan koordinasi yang presisi seperti RPO.
Dengan semakin banyaknya satelit yang mengorbit, kebutuhan untuk layanan perawatan dan pengelolaan armada satelit semakin meningkat. Sistem tandem seperti “Remora” akan memegang peranan penting dalam pengelolaan ekosistem antariksa yang sustainable.
Poin Utama Teknologi RPO “Remora”
- Teknologi dikembangkan berdasarkan kerjasama antara Impulse Space dan Starfish Space.
- Uji coba berhasil mendekatkan dua pesawat antariksa hingga jarak 4.000 kaki.
- Konsep terinspirasi oleh ikan remora yang menempel pada hewan laut besar.
- Sistem memungkinkan operasi layanan satelit secara otonom di orbit rendah Bumi.
- Potensi besar untuk efisiensi misi luar angkasa dan pengelolaan satelit.
Teknologi “Remora” menandai sebuah langkah inovatif dalam perjalanan eksplorasi dan pemanfaatan ruang angkasa. Melalui inspirasi dari makhluk laut yang telah berevolusi jutaan tahun, manusia kini bisa mengeksplorasi orbit Bumi dengan cara yang lebih canggih dan terkoordinasi.
Dengan terus berkembangnya teknologi ini, masa depan operasi ruang angkasa yang melibatkan kolaborasi robotik antar pesawat ruang angkasa akan semakin nyata dan memberikan kontribusi besar bagi keberlangsungan satelit-satelit yang menopang berbagai aspek kehidupan manusia.





